Kabar Unismuh Media Berita Universitas Muhammadiyah Makassar
Citizen Reporter Laporan: MuslimahMahasiswa KPI Unismuh Makassar Melaporkan dari Gowa GOWA. Masa kuliah daring selama pandemi global Corona telah dilaksanakan sejak 16 Maret 2020 untuk mahasiswa Unismuh Makaasar. Pelaksanaan kuliah daring dengan beberapa aplikasi pembelajaran online secara full waktu ini dijalani mahasiswa dengan beragam tanggapan. Seperti dituturkan mahasiswi S1 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
MAKASSAR. Ujian proposal mahasiswa ilmu pemerintahan Fisip Unismuh Makassar berlangsung 6-7 April 2020 dengan peserta menyebar di pelosok Sulsel malah sampai di Tarakan. Demikian ditegaskan Ketua Prodi S1 Ilmu Pemerintahan Fisip Unismuh Makassar, Dr Nuryanti Mustari, S.IP, M.Si, Selasa malam (7/4/2020). Dijelaskan, mahasiswa yang ujian proposal online ini berjumlah 31 orang selama dua hari pelaksanaan.
MAKASSAR. Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM, pada Rabu sore (8/4/2020), sempat menjalin komunikasi via telepon dengan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Pada kesempatan berkomunikasi itu, Mentan SYL yang juga dosen Unismuh Makassar meminta kepada Rektor Prof A.Rahman, didoakan agar sukses menangani pangan nasional ditengah wabah virus Covid
MAKASSAR. Pandemi global, virus Corona jenis Covid-19 membawa dampak bagi seluruh sendi kehidupan termasuk pada perguruan tinggi. Proses akademik selama pandemi Corona dijalankan secara online termasuk kuliah dan ujian. Kesiapan kampus akan sarana dan prasarana online ini mayoritas sangat terbatas. Berkat komunikasi APTISI, ABPTSI dan LLDIKTI IX dengan Gubernur Sulsel, kemudian ditindaklanjuti secara tehnis pihak
MAKASSAR. Ribuan peserta akan meramaikan Education Fun Bike yang digelar Komunitas Sepeda Talasalapang (Kostal), Unismuh Makassar, Ahad pagi (8/3/2020). Terdaftar sebagai peserta sekitar 1.000 orang dari berbagai komunitas pencinta sepeda yang menyebar di Kota Makassar dan sekitarnya. Demikian ditegaskan Ketua Kostal Unismuh Makassar, Dr H Andi Syukri Syamsuri, M.Hum di Kampus Unismuh Makassar, Sabtu (7/3/2020).
Citizen Reporter Laporan: Al HidayahMahasiswa Komunikasi Unismuh Makassar melaporkan dari Morowali MOROWALI. Pembelajaran daring kini di gunakan di seluruh kampus termasuk Universitas Muhammadiyah Makassar sejak pandemi corona jenis Covid-19 muncul. Bahkan pihak kampus memberi kebijakan subsidi kuota senilai Rp.250.000 kepada Mahasiswa sebagai subsidi pembelian kuota internet. Salah seorang mahasiswa Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
MAKASSAR Kebijakan Unismuh Makassar memberi subsidi kuota internet senilai Rp 250.000, bagi mahasiswa memunculkan beragam tanggapan dan respon dari mahasiswa. Salah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar, Aisyah menilai, pemberian kuota internet bagus karena adanya respon pihak kampus soal keresahan atau keluhan mahasiswa terkait kuliah online saat ini. Pemberian subsidi tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan dan
KOLAKA. Mahasiswa Unismuh Makassar sejak 16 Maret 2020 sampai hari ini, menjalani pembelajaran lewat online dengan beragam aplikasi belajar digital. Kebijakan itu diambil terkait pandemi global virus Corona berjenis Covid-19, yang menuntut mobilitas dan aktifitas keseharian harus dilakukan dari rumah. Unismuh Makasaar sama dengan kampus lainnya juga menempuh pembelajaran online. Pola belajar digital ini membutuhkan
MAKASSAR. Seluruh mahasiswa Unismuh Makassar yang terdaftar di semester genap tahun 2020/2021 diberikan subsidi kuota paket senilai Rp 250.000 (Dua Ratus Lima Puluh Ribu), per mahasiswa sampai Covid-19 dinyatakan pulih. Pemberian subsidi dilakukan dengan cara pemotongan atau pengurangan pembayaran BPP Semester Ganjil 2021. Pemberian subsidi kuota internet ini dituangkan dalam Surat Edaran Rektor Unismuh Makassar
MAKASSAR. Gubernur Provinsi Sulsel, Nurdin Abdullah meminta kepada pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX-A untuk berkordinasi dengan Vice Presiden Regional VII PT Telkom, guna membicarakan soal subsidi kuota bagi mahasiswa yang ada di PTS. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pada acara Diskusi Video Conference Soal Covid-19 antara Gubernur Sulsel dengan
