UNISMUH.AC.ID, GOWA – Dosen Fakultas Pertanian Unismuh Makassar mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bagi petani tomat di Batu Donggia, Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontolempangan, Kab. Gowa, akhir September tahun ini
Kegiatan pengabdian ini dimaksudkan untuk memperkenalkan teknologi pasca panen dan pemasarannya kepada kelompok tani penghasil tomat di Gowa.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat telah mengambil tema ‘Introduksi Teknologi Pasca Panen dan Pemasaran pada Kelompok Tani Batu Donggia Sebagai Penghasil Tomat’.
Kegiatan tersebut diadakan di rumah Ketua Kelompok Tani Batu Donggia dengan dihadiri oleh ketua kelompok tani (Naning) dan juga anggota kelompok tani lainnya. Kegiatan ini digelar secara gratis, atau tidak memungut kontribusi dari peserta.
Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Unismuh Makassar, Sitti Arwati, S.P, M.Si sebagai pemateri dalam kegiatan ini menyampaikan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unismuh Makssar yang telah mendanai kegiatan ini.
Sitti Arwati yang merupakan ketua tim dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini juga telah melakukan sortasi dan grading secara langsung dengan menggunakan acuan tabel SNI 01 – 3162 – 1992 (mengenai buah tomat).
Kemudian introduksi penggunaan kemasan kotak kayu, keranjang plastik serta styrofoam dan plastik wrap sebagai wadah kemasan transportasi dan pemasaran.
Selain itu, sebut Sitti Arwati dilaksanakan pula pelatihan pengolahan tomat menjadi saos tomat dan kurma tomat serta pemasarannya menggunakan media online.
Kegiatan ini juga dibantu oleh anggota tim PKM 3 orang mahasiswa, sebut Sitti Arwati.
Sementara Pemateri lainnya, Hasriani, S.TP, M.Si membawakan materi Introduksi Teknologi Pasca Panen dan pengolahan.
Sitti Arwati yang membawakan materi pemasaran, mengatakan setelah pelaksanaan kegiatan ini diharapkan petani mulai menggunakan metode sortasi dan grading.
Metode ini sebagai tahapan dalam menghasilkan tomat sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) agar tomat yang dihasilkan dapat terjaga mutu dan kualitasnya.
Dikatakan tomat yang dihasilkan petani dan tidak sesuai standar, diharapkan dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti saos tomat atau kurma tomat.
Selain itu, diharapkan petani dapat mulai menggunakan media pemasaran online agar memudahkan penjualan dan dapat dikenal oleh banyak orang.
.
Setiap materi yang disampaikan mendapatkan apresiasi yang baik dari seluruh kelompok tani.
Naning (ketua kelompok tani) mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat karena sebelumnya kelompok tani dan masyarakat sekitar masih melaksanakan kegiatan pasca panen dan pemasaran tomat secara sederhana.
Dikatakan, tomat yang dipanen belum sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), dan dipanen juga tidak dalam kondisi seragam sehingga menyebabkan harga jualnya menjadi rendah.
Penggunaan kemasan yang tidak sesuai khususnya dalam kegiatan transportasi, menyebabkan banyaknya susut pasca pemanenan dan tentunya akan menambah kerugian bagi petani.
Buah tomat yang tidak laku dijual juga dapat lebih bermanfaat karena diolah menjadi produk yang bermanfaat.
Selain itu, pemasarannya pun masih mengandalkan bantuan pedagang pengumpul, dan belum mengenal pemasaran secara online.
(Humas Unismuh)