UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Dalam suasana politik yang semakin menghangat menjelang pemilihan presiden, dan wakil presiden Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Agung Danarto, menegaskan sikap netralitas yang dipegang teguh oleh organisasi ini.
Muhammadiyah, sebagai ormas sipil dan bukan organisasi politik, telah mengundang ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk dialog terbuka
yang bisa diikuti secara luas oleh masyarakat dan telah disiarkan langsung oleh TVmu dan juga TV nasional yang sampai sekarang masih tersimpan di YouTube sehingga bisa ditonton ulang.
Agung Danarto menyampaikan ini dalam amanahnya pada acara resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah tingkat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, di Balai Sidang Muktamar 47 Kampus Unismuh, Ahad 26 November 2023.
Dikatakan Agung Danarto,
pada hari Rabu tanggal 21 November 2023, PP Muhammadiyah sudah mengundang pasangan calon nomor 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta dua-duanya Alhamdulillah datang.
Kemudian pada hari Kamis, 22 November PP Muhammadiyah juga sudah mengundang untuk dialog terbuka pasangan calon nomor 3 yaitu bapak Ganjar Pranowowo dan bapak Mahfud MD alhamdulillah juga dua-duanya datang.
Lalu Jumatnya tanggal 23 November PP Muhammadiyah juga sudah mengundang Capres nomor 2 yakni Pak Prabowo dengan Pak Gibran Alhamdulillah Pak Prabowo sudah hadir dan menyampaikan mas Gibran tidak bisa hadir.
“Tiga-tiganya sudah hadir sudah dialog terbuka atas undangan PP Muhammadiyah dan ini sudah sesuai dengan sifat kepribadian Muhammadiyah yaitu bekerja sama dengan golongan lain untuk memelihara dan membangun negara, serta menjaga dan menghormati para capres dan cawapres sebagai tokoh bangsa.
Tidak hanya itu tapi Muhammadiyah juga memberikan ketiga pasangan capres dan cawapres kartu anggota kehormatan Muhammadiyah.
Dikatakan Agung Danarto Muhammadiyah sebagai ormas itu harus pandai-pandai untuk meniti buih, meniti ombak sehingga siapapun yang menjadi kepala negara, siapapun yang menjadi kepala pemerintahan Muhammadiyah harus tetap jalan dan berkembang.
Oleha karena itu maka sikap politik Muhammadiyah terhadap ketiga pasangan capres dan cawapres berusaha untuk dijaga dan secara resmi Muhammadiyah menjaga kedekatan yang sama dengan semua capres dan ingat bukan jarak yang sama.
Sikaf ini sebut Agung adalah merupakan wujud dari sifat Muhammadiyah yang bekerja sama dengan semua golongan untuk membangun negara lebih baik,” ungkap Agung Danarto.
Organisasi ini memastikan untuk menjaga kedekatan yang sama dengan semua calon presiden dan cawapres, menunjukkan sikapnya yang tidak hanya menghormati, tetapi juga berusaha memelihara harmoni di tengah kontestasi politik.
Muhammadiyah bahkan memberikan kartu anggota kehormatan kepada ketiga pasangan calon tersebut.
Terkait kader yang terlibat sebagai tim sukses salah satu calon, Agung menyarankan agar mereka non-aktif untuk menjaga netralitas.
Sementara itu, dalam hal pencalonan kader Muhammadiyah di berbagai tingkatan legislatif, organisasi ini mendorong agar kader-kader terbaiknya dapat terpilih.
“Dalam kontestasi politik, kita ingin yang terpilih adalah kader-kader kita. Jaga harmoni dan bersaing secara fair,” tegasnya.
Muhammadiyah juga menerapkan kebijakan non-aktif bagi kader yang terlibat sebagai caleg atau tim sukses serta memberikan ruang bagi mereka untuk berpartisipasi tanpa mengorbankan netralitas organisasi.
Agung menegaskan bahwa pergerakan Muhammadiyah akan sangat terbantu jika ada kader yang berhasil terpilih.
Dengan pendekatan yang netral namun mendukung kader terbaiknya, Muhammadiyah memperlihatkan komitmen dalam menjaga harmoni serta menciptakan suasana kontestasi politik yang sehat.