UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR– Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengadakan acara Pembekalan dan Pelepasan Pengabdian Angkatan III Mahasiswa Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) dan Ma’had Al Birr. Perhelatan ini berlangsung di Masjid Sabussalam Al Khoory Unismuh Makassar pada Kamis, 21 September 2023.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, Dr. Mawardi Pewangi dan Dr. Amirah Mawardi selaku Dekan Fakultas Agama Islam. Turut hadir juga Wakil Dekan 1 FAI, Direktur Ma’had Al Birr beserta Wakil Direktur, dan Wakil Direktur PUTM.
Ketua Panitia Pelaksana Pengabdian, Zainal Abidin MH menyampaikan bahwa pengabdian ini menandai langkah maju Mahasiswa Ma’had Al Birr dalam berkontribusi kepada masyarakat setelah bergabung dengan Unismuh Makassar.
“Sebanyak 347 mahasiswa mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 136 putra dan 211 putri. Mereka berasal dari dua program studi, yaitu Ahwal dan KPI, dengan jumlah 301 PUT dan 46 KPI,” ungkapnya.
Zainal juga menjelaskan bahwa para mahasiswa akan ditempatkan di berbagai lokasi, seperti Pesantren Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Cabang, Ranting, dan Masjid, sesuai dengan keputusan Idarah Ma’had dan Pemberdayaan di Ma’had dan Prodi.
“Pemberangkatan akan dimulai pada tanggal 1 Oktober 2023 dan akan berlangsung hingga tanggal 1 April 2025,” tambahnya.
Dalam Angkatan ketiga ini, Zainal Abidin menyoroti program baru yang diperkenalkan oleh LP2M PWM Sulsel, yaitu Program Qaryah Arabiyyah, yang akan dijelaskan secara detail dalam sesi khusus.
Pesan dari pimpinan Unismuh juga disampaikan dalam kesempatan ini. Dekan Fakultas Agama Islam, Amirah Mawardi berharap agar mahasiswa pengabdian tetap memegang teguh nilai-nilai mulia dan budaya disiplin yang telah ditanamkan sejak awal di Ma’had Al Birr. “Mereka diawasi oleh Idarah Ma’had dan prodi selama masa pengabdian 6 bulan ini, dan nilai mereka akan diakumulasikan ke dalam beberapa SKS,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Unismuh Makassar, Mawardi Pewangi, menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa pengabdian dengan masyarakat. “Mereka harus menjadi pencerahan dan kegembiraan bagi umat, bukan menjadi sumber ketakutan karena ketidakpahaman terhadap agama,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan mahasiswa laki-laki untuk mempersiapkan diri sebagai imam masjid dan khatib Jumat di berbagai pelosok.