UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Pimpinan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tidak henti-hentinya melakukan monitoring dan evaluasi untuk mempercepat kelengkapan pengisian dokumen ISO:21001:2018 menuju akreditasi institusi 2024.

Kegiatan monitoring dan evaluasi kemajuan pengisian dokumen manajemen mutu organisasi pendidikan ISO 21001:2018 digelar dilantai 3 Balai Sidang Muktamar Kampus Unismuh, Kamis 23 Februari 2023.

Acara ini dihadiri Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, Wakil Rektor I, Dr Ir, H Abd Rakhim Nanda, Ketua BPM Dr Burhanuddin, Bapepan-MTI, LP3M, LP2AI, BAAKS, BAUKS, Pascasarjana, Dekan dan Wakil Dekan, GKM Fakultas dan seluruh Ka.Prodi se- Unismuh.

Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi Rektor Prof Ambo Asse berharap pengisian dokumen Manajemen Mutu Organisasi Pendidikan ISO 21001:2018 segera dirampungkan.

Rektor Prof Ambo Asse walaupun telah mengakui kalau monev yang dilakukan saat ini sudah ketinggalan waktu sebab seharusnya sudah masuk dalam tahap audit internal tetapi tetap berharap dalam beberapa hari kedepan dokumen yang dibutuhkan segera disiapkan.

Prof Ambo mengatakan, audit ini belum bisa dilaksanakan karena dokumen yang diharapkan belum sepenuhnya sempurna, kerena beberapa lembaga, prodi belum lengkap dokumennya, kata Prof Ambo Asse.

“Ada beberapa dokumen yang dibutuhkan tapi belum terisi atau masih kosong,”sebut Prof Ambo.

Prof Ambo Asse mengatakan ada beberapa poin yang tidak bisa maksimal dari sisi daya saing mutu internasional, seperti 25 persen dosen asing, 20 persen mahasiswa asing, pertukarang mahasiswa asing belum bisa dicapai kerena itu untuk mengimbanginya dengan sertifikasi ISO 21001:2018 dan ASIN.

Hanya dengan mendapatkan sertifikat ISO 21001:2018 dan ASIN sebut Prof Ambo Asse yang dapat mengimbangi unsur mutu Internasional yang dibutuhkan.

Sementara Wakil Rektor I, Dr Ir Abd Rakhim Nanda, berharap seluruh tim kerja persiapan ISO 21001:2018 agar segera mengisi format yang telah disiapkan BPM.

” Mudah- mudahan sisa waktu sepekan ini paling tidak sebelum Muswil PWM dokumen ISO yang dibutuhkan segera rampung dan kalau ada hal-hal yang diperlukan dapat disampaikan ke pimpinan untud dicarikan solusinya,” ujar Rakhim Nanda.

Sementara Ketua BPM, Dr Burhanuddin dalam pengantarnya mengatakan, seharusnya sekarang ini telah memasuki tahap audit kelengkapan pengisian dokumen ISO, namun belum bisa dilaksanakan karena masih ada sejumlah lembaga, prodi dan lainnya yang belum mengupload dokumennya.

Burhanuddin mengharapkan dengan monitoring dan evaluasi yang dilakukan diharaplan semakin membangkitkan semangat kerja tim penyusun ISO untuk melengkapi dokumen yang belum sempurna.

Dikatakan untuk mendapatkan akreditasi institusi unggul maka dibutuhkan daya saing internasional dan ini agak susah bagi kita saat ini.

Dan untuk mengimbanginya sebut Burhanuddin caranya adalah dengan mendapatkan sertifikat ISO 21001:2018.

Leave a Reply