UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Tim Infinite Architecture (IA) Technology terdiri dari lima mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berhasil meraih juara dua dalam Lomba (PIMTANAS).

PIMTANAS dilakukan secara tahunan oleh Pusat Prestasi Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah (PTMA). Kompetisi ini biasanya diadakan setelah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang digelar Kemdikbudristek.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring pada Ahad, 25 Desember 2022. Sementara pengumumannya disampaikan pada, Jumat 30 Desember 2022. Dalam pengumuman tersebut, tim mahasiswa Teknik Unismuh dinyatakan sebagai pemenang kedua.

Tim tersebut terdiri dari lima orang mahassiwa, empat orang dari Prodi Teknik Arsitektur, yakni Muhammad Aldi, Aisyah Ayu Andira, Khaerul Mubarak, dan A. idham Khalid. Sementara satu orang, dari Prodi Teknik Informatika, Nurman Awaluddin.

Mereka memenangkan perlombaan poster tentang Sistem Aplikasi Web Pengenalan Budaya dan Arsitektur Kawasan Rumah Adat Berbasis Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), Serta Screen Mirroring.

“Sangat tidak disangka-sangka, karena menurut kami banyak yang lebih bagus, dan lebih layak untuk mendapatkan posisi ini” ungkap Aldi, salah satu anggota tim.

Ia berterima kasih atas dukungan Wakil Dekan III Fakultas Teknik Unismuh Fauzan Hamdi MT dan Dosen Teknik Arsitektur Unismuh Andi Annisa Amalia MSi.

“Kedua pembimbing senantiasa memberikan support dan bimbingan saat program masih berjalan. Tentunya seluruh pihak pendamping PKM dari tim LPKA Kampus Unismuh Makassar selalu memberikan supportnya kepada seluruh tim PKM di Unismuh termasuk kepada tim kami” lanjut Aldi.

Aldi mengungkapkan, mereka menyiapkan segala kebutuhan mulai dari presentasi, pembuatan poster hingga laporan akhir dari kegiatan program selama empat bulan, Juni hingga September 2022 lalu.

Persiapan yang mereka lakukan untuk mengikuti kompetisi ini kurang lebih 1 minggu sebelum presentasi penilaian, ungkap Aldi.

Aldi juga mengungkapkan bahwa proses ini tidaklah mudah. “Kadangkala terjadi hambatan selama proses penguasaan materi dan kekeliruan terhadap produk yang sementara dikerjakan oleh tim,” ungkapnya.

Leave a Reply