UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah secara resmi akan dimulai besok. Hal ini disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, saat membuka Rapat Koordinasi Anggota Muktamar asal Sulsel, di Kampus Unismuh Makassar, Jumat, 4 November 2022.

Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah diselenggarakan dalam dua tahap. Tahap pertama, Muktamar akan diselenggarakan Sabtu-Ahad, 5-6 November 2022. Sementara Tahap II, bakal digelar di Surakarta, pada 18-20 November 2022.

Pada Sidang Pleno I Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, yang akan digelar besok, para anggota Muktamar akan mengikuti sidang secara daring dari 208 lokasi di 34 provinsi. Agenda Pleno I yakni mendengarkan tanggapan anggota Muktamar atas materi Muktamar yang sudah disiapkan PP Muhammadiyah.

Khusus di Sulsel, sebanyak 139 Anggota Muktamar Muhammadiyah dari Sulsel berkumpul di Kampus Unismuh.

Ambo Asse menyebut, Rapat Koordinasi digelar, agar semua Anggota Muktamar asal Sulsel bisa memberi masukan terhadap materi Sidang Pleno I Muktamar. Pasalnya, dalam Muktamar daring besok, tanggapan anggota Muktamar asal Sulsel bakal diwakili PWM.

“Hari ini, kita seriusi kaji materi Muktamar itu. Semua saran dan gagasan terkait materi-materi Muktamar dari Bapak-bapak sekalian, keluarkan semua hari ini. Karena besok sudah harus kita sampaikan secara kolektif di Sidang Pleno I. Kita bicarakan tuntas malam ini,” ungkap Ambo.

Di tempat terpisah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar konferensi pers di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat, 4 November 2022.

Kepada media, Sekum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti menyebut, untuk sesi Sidang Pleno I yang besok digelar secara daring, agenda utamanya hanya satu, yakni mendengarkan tanggapan anggota Muktamar atas materi Muktamar yang sudah disiapkan PP Muhammadiyah.

“Kami sampaikan bahwa materi Muktamar yang terdiri atas Laporan PP Muhammadiyah Periode 2015-2022, Program Muhammadiyah 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan yang keempat isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal, semuanya sudah kita kirim,” ujar Abdul Mu’ti.

Abdul Mu’ti menjelaskan empat isu strategis yang akan dibahas pada saat Muktamar, yaitu:

  1. Isu Keumatan : a) Rezimentasi Agama. b) Kesalehan Digital. c) Persaudaraan antar Sesama Muslim. d) Penguatan Tata Kelola Akuntabilitas Filantropi Islam. e) Otentisitas Wasathiyah Islam. f) Cara Bagaimana Agama Mencerahkan
  2. Isu Kebangsaan : a) Usaha dalam Memperkuat Ketahanan Keluarga. b) Reformasi Sistem Pemilu. c) Suksesi Kepemimpinan 2024. d) Evaluasi Deradikalisasi yang Sering Disalahgunakan. f) Memperkuat Keadilan Hukum. g) Penataan Ruang Publik yang Inklusif dan Adil. h) Memperkuat Regulasi Sistem Resiliensi Bencana. i) Antisipasi Aging Population. j) Memperkuat Integritas Nasional
  3. Isu Kemanusiaan Semesta : a) Membangun Tata Dunia yang Damai Berkeadilan. b) Sosial Regulasi Dampak Perubahan Iklim. c) Mengatasi Kesenjangan Antarnegara. d) Menguatnya Xenophobia

(Humas Unismuh)

Leave a Reply