UNISMUH.AC.ID, MAROS – Bupati Maros AS Chaidir Syam SIP MH secara resmi menerima 242 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah – Aisyiyah (KKN-MAs). Prosesi penerimaan Mahasiswa dari 45 Perguruan Tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia tersebut digelar digelar di Gedung Serbaguna, Jl Asoka, Kabupaten Maros, Kamis, 4 Agustus 2022.

Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda dan Ketua Panitia Pusat KKN MAs Dr Soewarno mengantar langsung ratusan mahasiswa itu. Mereka juga didampingi para Dosen Pembimbing Lapangan.

Dalam sambutan penerimaannya, Bupati Maros menitipkan sejumlah pesan. Ia berharap agar mahasiswa bisa terjun langsung bermasyarakat. “Sebagai generasi terdidik, mungkin adik-adik telah tahu teori, sekarang saatnya berlatih berkomunikasi, berinteraksi dengan baik dengan masyarakat,” ujarnya.

Chaidir juga berharap mahasiswa dapat membantu program-program Pemerintah, seperti di bidang kesehatan. Ia mencontohkan, mahasiswa dapat membantu penguatan imunitas masyarakat terhadap COVID-19 yang belum berakhir, dengan mendorong vaksinasi booster.

“Saya yakin, mahasiswa juga dapat berinovasi membantu penanggulangan stunting, misalnya dengan mendorong masyarakat mengolah makanan bergizi yang dapat mencegah stunting,” ungkapnya.

Tak hanya di bidang kesehatan, nakhoda Maros ini juga meminta mahasiswa memikirkan upaya memaksimalkan potensi kepariwisataan di daerahnya.

“Maros berhasil meloloskan 30-an desa wisata di Kementerian Pariwisata. Semoga nanti adik-adik mahasiswa bisa turut mengembangkan desa-desa wisata tersebut,” ujar Ketua DPD PAN Maros ini.

Ia menantang hasil inovasi mahasiswa nantinya agar dapat ditampilkan dalam Expo yang akan digelar pada penghujung masa KKN-MAs, 10 September 2022 mendatang

Jaga Nama Baik Muhammadiyah

Di samping memberi masukan seputar program, Buapti Maros yakin bahwa mahasiswa PTMA dapat menjadi contoh dengan menunjukkan keteladanan di tengah masyarakat. “Kalian bukan hanya mewakili daerah, mewakili universitas, melainkan juga mewakili nama baik Persyarikatan Muhammadiyah,” ungkapnya.

Jika sudah terkait dengan nama baik Muhammadiyah, nakhoda Kabupaten Maros ini menyebut, itu juga sudah menyangkut nama baik dirinya, sebagai kader Muhammadiyah.

“Saya dulu ikut kaderisasi Darul Arqam Dasar IMM, instruktur saya Kak Rakhim Nanda (Warek I Unismuh),” terangnya, disambut tepuk tangan mahasiswa KKN yang hadir.

Bahkan, lanjutnya, sejak pelajar ia sudah aktif di Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) hingga pengurus wilayah. “Saya pernah ditugaskan membawa bantuan kemanusiaan Muhammadiyah ke Ternate. Saat itu, saya membawa bantuan seorang diri, terjun langsung ke daerah konflik,” kenang Chaidir.

Ia juga pernah menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Maros. “Alhamdulillah, kader yang pernah ditempa di Muhammadiyah ini, mendapat kepercayaan masyarakat memimpin Kabupaten Maros,” ujarnya, kembali disambut keriuhan tepuk tangan hadirin.

Terakhir, Chaidir berpesan agar mahasiswa KKN MAs senantiasa menggiatkan kegiatan salat berjamaah di masjid setempat.

“Saya minta, tolong bangunkan Pak lurah dan camat agar ikut Salat Subuh di Masjid. Mungkin saya juga akan kelililng ke beberapa posko untuk ikut salat Subuh berjamaah,” pesan Bupati Maros, yang langsung disambut senyum lebar peserta, khususnya para Camat dan Lurah yang hadir.

Mahasiswa KKN-MAs di Maros akan ditempatkan di 9 Kecamatan dan 25 desa selama 40 hari. Selain Maros, KKN-MAs di Sulsel juga ditempatkan di Kabupaten Gowa dan Takalar.

(Humas Unismuh)

Leave a Reply