MAKASSAR, UNISMUH.AC.ID – Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Dr H Andi Sukri Syamsuri M Hum mampu mengahasilkan karya selama masa pandemi Covid-19.
Ia mampu menulis dan menerbitkan tiga judul buku.
Buku ketiga yang ditulis di masa Covid-19 berjudul, Pendidikan Guru Dan Pembelajaran dilaunching oleh Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr.H.Ambo Asse, M.Ag bertepatan Hari Sumpah Pemuda, Kamis 28 Oktober 2021.
Buku pertama terbit di awal era Covid-19 berjudul Pelestarian dan Pemertahanan Bahasa dan Sastera Bugis serta buku kedua adalah, Pemartabatan Bahasa Indonesia.
Peluncuran buku ketiga ini dikemas pada acara Sedaring Nasional & Peluncuran Buku, memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, mengusung tema, Mengukuhkan Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Penghela di Dunia Pendidikan.
Dr Andis panggilan akrab Andi Sukri Syamsuri yang juga salah seorang narasumber dalam sedaring mengatakan, posisi dan peranan Bahasa Indonesia era kekinian dan kedepan sangat vital bagi para penuturnya.
Penggunaan dan penuturan bahasa Indonesia yang santun oleh penutur menunjukkan kepribadian dan perilaku seseorang, ungkap Sekretaris Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) Sulsel ini.
Ketangguhan pribadi seseorang dapat terwujud bila mampu berinteraksi antar individu di tengah komunitasnya.
Interaksi antar individu akan mampu mengembangkan konsep diri seseorang mampu mewujudkan ketangguhan pribadi, kata Timsel Anggota KPU Sulsel Pemilu 2019 ini.
Seseorang yang memakai bahasa yang santun bisa menjaga harkat, martabat, jatidiri dan menghormati orang lain sebagai bangsa berbudaya dan beradab, ungkap mahasiswa teladan RI 1993 ini.
Penggunaan bahasa Indonesia santun dengan budi bahasa halus mempunyai nilai rasa yang baik, penuh kesopanan dan berusaha menghindari perdebatan dalam berbagai proses komunikasi.
Sehingga antara pembicara dapat menjadikan seseorang disenangi dan dihormati oleh komunitas masyarakat, ungkap dosen penguji dan pembimbing S3 di PPs-UNM dan PPs-UIN Alauddin ini.
Lewat bahasa dapat diketahui karakter seseorang seperti terbuka atau tidaknya jalan pikiran, sopan santun dan bahkan kejujuran, kata Sekjen Kesatuan Masyarakat Wajo (Kemawa) ini.
“Bahasa bukan hanya asal bicara tapi harus memperhatikan marwah kesantunan dan martabat dalam berbahasa,” tandas Tim Penyelia PPG Kemenristekdikti RI.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Prodi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia PPs-Unismuh Makassar.
Narasumber pada sedaring nasional kali ini adalah, Dr.H.Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, Dr.Khundaru Saddono, M.Hum; Dr.Thamrin Paelori, M.Pd; Budi Hartono, S.PD, M.Pd dengamn moderator Haspina Hasan, S.Pd.