UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Sebanyak 85 sarjana Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unismuh Makassar mengikuti yudisium dan pengambilan janji sarjana kedokteran, di Gedung Balai Sidang Muktamar Unismuh, Rabu 22 Maret 2022.
Dalam rangkaian yudisium juga pemasangan jas alamater oleh Rektor Unismuh Prof Dr H Ambo Asse dan Dekan FKIK, Prof Dr dr Suriani As’ad, M.Sc.
Mengawali sambutannya, Dekan FKIK, Prof Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK(K) mengatakan kegiatan yudisium ini penting karena menjadi langkah awal fase akademik mereka lulus dan telah memenuhi kriteria kelulusan dengan sangat baik.
Nakhoda FKIK Unismuh Makassar ini menambahkan mereka yang di yudisium sudah di fase profesi. Mereka sudah mengimplementasikan ilmu keterampilan pada pasien di rumah sakit maupun di tempat pelayanan.
Mereka yang di yudisium sebut Prof Suryani, sudah harus berperilaku sebagai pelayan kesehatan dalam hal ini sebagai dokter. Mereka ini telah dididik menjadi dokter yang profesional dan tetap menjalankan tugas sebagai pembelajar yang memenuhi standar pendidikan dokter.
“ Etika sebagai pembelajar untuk menjadi seorang dokter profesional itu dipegang baik, dengan memperhatikan semua kaidah baik itu yang ada di rumah sakit, di Puskesmas maupun di institusi pendidikan yang mereka lakoni,” sebut Prof Suryani seraya berharap diakhir fase profesi akan menjadi seorang dokter yang kompeten yang siap pakai.
Diakhir sambutannya, Prof Suryani menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan fakultas, prodi, dosen dan karyawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang telah melakukan proses dengan sungguh-sungguh dengan komitmen sabar, ikhlas sehingga melahirkan 85 sarjana kedokteran tepat waktu hanya 7 semester. Menurut Dekan FKIK, kelulusannya sangat membanggakan dan menggembirakan dan mendukung mendukung proses akreditasi.
Sementara itu Rektor Prof Ambo Asse, dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih atas dukungan dan komitmennya melakukan pembinaan terhadap mahasiswa dengan baik.
“Kalau tidak melakukan kerjasama yang baik antara Universitas, fakuktas maupun dengan orang tua mahasiswa kita tidak melahirkan sarjana kedokteran seperti sekarang ini,” tandas Prof Ambo Asse.
Dikatakan Prof Ambo Asse, ujian yang sudah dilewati baru tahap pertama, masih ada tantangan berat yang akan dihadapi karena itu para orang tua mahasiswa diharap terus mendukung dan berdoa karena masih ada tahapan yang harus dilalui selama dua tahun dan ini masih butuh pembiayaan.
(Humas Unismuh)