Oleh : Agus Maulana (Koordinator Kecamatan Pallangga KKP XXIX Unismuh Makassar)
UNISMUH.AC.ID, GOWA – Di tengah keheningan Desa Taeng, di mana sunyi bertemu dengan harapan, penulis mendengar panggilan hati yang tak tertahan. Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini bukan sekadar tugas akademis, tetapi sebuah perjalanan spiritual menuju pengabdian. Di sini, kami terlibat dalam program kemanusiaan yang berfokus pada bimbingan anak-anak untuk memahami bacaan Al-Qur’an.
“Ruang kuliah hanya memberikanmu 10% pengetahuan, 90% nya cari di luar; yaitu buku, diskusi, organisasi, atau terjun langsung ke masyarakat,” kata David Harvey. Ungkapan ini menjadi mantra yang memandu Penulis, menyadarkan betapa pentingnya pengalaman langsung dalam memahami makna pendidikan sejati.
Setiap pertemuan dengan anak-anak adalah momen berharga, di mana tawa dan ceria mereka menggema, melawan kesunyian yang kadang menyelimuti. Dengan sabar, kami mengajarkan mereka huruf demi huruf, menanamkan cinta terhadap kitab suci yang menjadi petunjuk hidup. Suara mereka yang masih tercekat dalam pelafalan menciptakan simfoni harapan, menggugah jiwa yang ingin berbagi.
Namun, tantangan selalu hadir. Beberapa anak berjuang menghadapi kesulitan, dan di situlah makna sesungguhnya dari pengabdian muncul. Setiap rintangan menjadi ladang bagi ketekunan dan kesabaran. Melalui bimbingan yang penuh kasih, kami berusaha mengubah setiap kebuntuan menjadi pemahaman yang lebih dalam, seolah-olah menyalakan lilin di tengah kegelapan.
Di balik usaha ini, Kami menyadari bahwa pendidikan bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam setiap ayat yang dibaca, Kami mengajarkan arti kasih sayang, toleransi, dan pentingnya berbagi dalam kehidupan. Melihat senyum cerah di wajah mereka, kami merasa harapan untuk masa depan yang lebih baik mulai tumbuh.
KKP ini adalah jembatan antara ilmu dan amal, antara pemahaman dan pengabdian. Dalam setiap huruf yang diucapkan, terdapat janji untuk membangun masyarakat yang lebih peka dan penuh kasih. Panggilan hati ini, di tengah kesederhanaan, mengajak kita semua untuk merangkul nilai-nilai kemanusiaan yang sering kali terlupakan.
Dengan semangat inilah, kami melangkah maju, yakin bahwa melalui pendidikan spiritual, kita dapat menciptakan generasi yang paham dan mencintai Al-Qur’an, serta menguatkan ikatan kemanusiaan dalam setiap langkah kehidupan.