UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Sebuah perayaan keberagaman budaya Indonesia telah terlukis dalam acara penutupan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan III di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Acara berlangsung pada Sabtu, 27 Januari 2024 di Hotel Grand Makassar, Jl Monumen Emmy Saelan.

Acara ini diikuti pimpinan Unismuh, yakni Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, Ketua BPH Prof Gagaring Pagalung, Wakil Rektor II Prof Andi Sukri Syamsuri, serta Wakil Rektor IV Dr Mawardi Pewangi.

Acara dibuka dengan Tari Paduppa dari Sulawesi Selatan, simbol penyambutan yang hangat. Kemudian, pembacaan ayat suci Al-Qur’an memberi nuansa sakral, sebelum langit-langit hotel bergema dengan nada lagu Indonesia Raya dan lagu Sang Surya yang menyatukan semangat hadirin.

Kemudian, para mahasiswa dari berbagai provinsi memperagakan fashion show, memamerkan kekayaan pakaian adat daerah masing-masing. Hal ini diikuti oleh persembahan Tari Tor-Tor dari Sumatera Utara, yang enerjik, dan Tari Piring serta Randai dari Sumatera Barat, yang menggambarkan kekompakan dan kerjasama.

Momentum budaya berlanjut dengan Sendratari-Legenda Roro Jonggrang yang memukau, menceritakan kisah klasik dari Jawa. Selanjutnya, Tari Ondel-ondel dari Betawi menambah keceriaan dengan warna dan gerakannya yang ikonik.

Dalam laporan penanggungjawab PMM Unismuh Makassar yang disampaikan oleh Dr Andi Mulawakkan Firdaus, disebutkan bahwa sebanyak 66 Mahasiswa dari 47 Perguruan tinggi telah melaksanakan proses akademik selama satu semester.

Pada program ini, kata Mulawakkan, mahasiswa diajak untuk mengenal keragaman nusantara melalui mata kuliah modul Nusantara, yang bobotnya 4 SKS, dan terdiri dari 8 kegiatan kebinnekaan.

Kegiatan tersebut antara lain, kunjungan lokasi budaya, seperti ke museum, rumah ibadah, dan sebagainya. Ada pula kegiatan Inspirasi, dengan menghadirkan budayawan, atlet berprestasi, kepala daerah, pengusaha, atau figur-figur sukses.

Peserta PMM III di Unismuh Makassar, sambung Mulawakkan, juga mengikuti kegiatan konstibusi sosial. Misalnya, bakti sosial, pentas budaya, relawan rumah sakit, atau membuat kelas.

“Tujuannya agar mahasiswa memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap nilai-nilai budaya, kebangsaan, dan kebinekaan,” ungkap Andi Mulawakkan.

Di tempat yang sama, Nakhoda Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan III. Unismuh Makassar melihat keikutsertaan dalam PMM sebagai bagian integral dari proses perjalanan Unismuh Makassar mencapai akreditasi unggul, yang akhirnya tercapai pada 23 Januari 2024.

Ambo Asse berpesan agar para peserta PMM III, menyampaikan kesan baik tentang Sulawesi Selatan, khususnya Unismuh Makassar di kampung halaman masing-masing.

Ia berharap agar para mahasiswa terus berpartisipasi mengembangkan budaya Nusantara dengan berpijak pada falsafah Pancasila.

Penampilan vokal grup menutup acara dengan harmonisasi yang memanjakan telinga, melambangkan kebersamaan dan keharmonisan yang telah menjadi tema utama sepanjang acara.

Acara penutupan ini bukan hanya perpisahan, tetapi juga penghormatan pada tradisi dan budaya yang mendalam, serta pembukaan jalan bagi mahasiswa untuk menjelajahi dan mengembangkan diri di luar batas mereka.

Leave a Reply