UNISMUH.AC.ID,MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mendukung program Ketahanan dan Kedaulatan Pangan yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sulsel, khususnya Program Gerakan Gemar Menanam Pisang (GGMP).
Salah satu wujud dukungan tersebut, dengan kesiapan Unismuh berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel dengan menanam pisang pada lahan seluas lima hektar, di area Pusdiklat Unismuh, Bollangi, Kabupaten Gowa.
Prosesi penanaman akan dihelat pada Sabtu, 30 Desember 2023 di lahan sekitar Pusdiklat Unismuh yang ada di Bollangi tersebut.
Ketua Panitia gerakan penanaman pisang, yang juga Wakil Rektor II Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri menjelaskan, bahwa Pj Gubernur Sulsel Dr Bahtiar Baharuddin dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi dijadwalkan bakal hadir pada acara penanaman itu.
“Alhamdulillah, setelah dua pekan lalu kita mulai menanam 6000 bibit pohon jati, Insyaallah Sabtu lusa, kita mulai menanam pisang. Nanti akan diawali Pak Gubernur, Pak Kapolda dan Pak Rektor Unismuh Prof Ambo Asse,” jelas Andis, sapaan akrab WR II Unismuh Makassar itu, Kamis, 28 Desember 2023.
Kepala Pusdiklat Unismuh Zulkifli Nurdin menambahkan, jumlah pisang yang akan ditanam di lahan Unismuh Bollangi sebanyak 10.000 bibit. “Hari Sabtu lusa, baru drop tahap pertama, sebanyak 2000 bibit,” ujarnya.
Penanaman pisang tersebut, merupakan wujud dukungan Unismuh terhadap program Pemprov Sulsel. Program GGMP itu telah dicanangkan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin sejak mulai menjabat beberapa waktu lalu.
Dalam berbagai kesempatan, Pj Gubernur Sulsel kerap menyampaikan, pihaknya berinisiatif mewujudkan Sulsel sebagai ‘Provinsi Pisang’. “Iklim Indonesia sangat kondusif untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen pisang terbesar di dunia, dan saya berharap Sulsel menjadi produsen terbesar di Indonesia,” ungkapnya.
Prospek Bisnis Menanam Pisang
Bahtiar menambahkan, peluang ekspor pisang dari Sulsel sangat besar. Ia menargetkan, satu miliar pohon pisang bisa ditanam di Sulsel, dengan luas lahan yang dibutuhkan 500 ribu hektar.
“Satu hektar lahan bisa ditanami dua ribu pohon pisang,” imbuhnya beberapa waktu lalu.
Jika dikalkulasi, kata Bahtiar, 2.000 pohon per hektar, sama dengan 2.000 tandan pisang. Jika dikalikan Rp100.000, akan menghasilkan Rp200 juta per hektare.
“Apabila ditanam lima hektar, minimal menghasilkan Rp1 miliar. Masa panen 7 – 10 bulan dan bisa terus panen minimal lima tahun. Ini harga paling murah apabila beli di kebun,” urainya.
Dukungan Muhammadiyah
Rektor Unismuh Makassar, yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse sejak awal mendukung program Pemprov tersebut.
Bahkan ia meminta, agar kolaborasi Gerakan menanam pisang dapat dilakukan dengan semua Pimpinan Daerah Muhammadiyah se Sulsel, khususnya di lingkungan pesantren Muhammadiyah. Saat ini, Muhammadiyah Sulsel memilki 31 Pondok Pesantren.