UNISMUH.AC.ID, GOWA – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melaksanakan kegiatan Pendampingan Kelompok Honey Bee Hunter, pada hari Rabu, 19 Juli 2023. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Program Integrasi Ecohealthpreneurship, yang diadakan di Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.
Tim PKM Unismuh Makassar dalam kegiatan ini diwakili oleh Muhamad Ikbal dan Dian Pramana Putra. Pelaksanaan pendampingan tersebut merupakan bagian dari MoU antara Unismuh Makassar dan Doctor Nueng Crabi School Thailand.
Bapak Muhamad Ikbal mengungkapkan bahwa potensi hutan di Desa Borisallo menjadikan desa tersebut kaya akan keanekaragaman hayati. Salah satunya adalah madu hutan, produk khas yang menjadi komoditas masyarakat setempat.
“Generasi demi generasi, masyarakat Borisallo telah menjadi pemburu madu lebah hutan. Hasil madu tersebut dijual langsung di gubuk pinggir jalan atau kepada pengepul yang datang langsung ke lokasi,” ungkap Ikbal.
Namun, potensi madu tersebut belum tergali secara maksimal. “Borisallo, sebagai salah satu daerah penghasil madu di Sulawesi Selatan, diharapkan bisa menjadi sentra penghasil madu berkualitas,” jelasnya.
Dian Pramana Putra, anggota lain dari tim dosen PKM, menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk membantu masyarakat Desa Borisallo dalam mengolah produksi madu hutan menjadi produk berkualitas dan berkelanjutan. Bahkan, madu hutan tersebut juga berpotensi menjadi bahan baku kosmetik.
“Dalam program ini, tim akan menyediakan kemasan yang memenuhi standar kualitas, membuat label produk, dan membantu pemasaran produk olahan madu hutan,” ujar Dian.
Dian menjelaskan pentingnya peran Tim PKM Unismuh dalam melakukan pendampingan ini. “Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas madu melalui Program Integrasi Ecohealthpreneurship,” ungkapnya.
Dia juga menyinggung tentang dukungan dari Ford Foundation. “Keberadaan Ford Foundation sangat membantu pemburu madu di berbagai daerah dalam meningkatkan usaha mereka,” tuturnya.
Dian berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di daerah lain di Sulawesi Selatan, mengingat dampak positif yang dihasilkan. “Semoga kedepannya, kegiatan ini bisa diterapkan di daerah lainnya, mengingat manfaatnya bagi kelompok pemburu madu,” pungkasnya.