UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Observatorium Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar telah mulai beroperasi dalam pemantauan hilal 1 Ramadan 1444 hijriah. Observatorium Unismuh telah menyiapkan teleskop dan teropong untuk pemantauan yang dilakukan pada Rabu, 22 Maret 2023 di Gedung Iqra Lantai 18, Kampus Unismuh Makassar, Jalan Sultan Alauddin.

Wakil Rektor IV Unismuh Makassar Dr Mawardi Pewangi menjelaskan bahwa Observatorium Unismuh telah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.

“Kita sudah menyiapkan alat-alat yang akan kita gunakan, baik teleskop maupun teropong,” kata Mawardi.

Saat ini, Observatorium Unismuh memiliki fasilitas seperti 2 Doom Ukuran 3 Meter yang dilengkapi telescop Ioptron CEM 70 dan telescop Celestron yang masing-masing dilengkapi fasilitas Kamera ZWO yang secara langsung dapat diamati melalui layar TV dan disiarkan melalui YouTube.

Pemantauan dilakukan pada awal Ramadan ini dengan harapan cuaca cerah agar hilal bisa terlihat dengan jelas. “Keadaan hilal cukup tinggi sekitar 7 derajat, 30 menit. Tatanan normal, hilal akan terlihat,” jelasnya.

Meski begitu, Mawardi menambahkan bahwa Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadan 1444 hijriah jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023, melalui metode hisab atau perhitungan. Hal itu berdasarkan maklumat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

“Konsep ini berdasarkan perhitungan atau hisab, tidak melakukan pengamatan secara langsung. PP Muhammadiyah sudah mengeluarkan maklumat, penetapan awal Ramadan jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023,” jelas Mawardi.

Pemantauan Hilal ini dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Pimpinan Unismuh Makassar, dan sejumlah awak media yang tertarik untuk meliput kegiatan tersebut.

Observatorium Unismuh Makassar merupakan salah satu observatorium yang ada di Indonesia yang berada di bawah naungan Muhammadiyah. Observatorium ini memiliki peralatan modern dan bisa dipergunakan untuk melakukan pengamatan astronomi.

Keberadaan observatorium ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di bidang astronomi. Observatorium ini menjadi laboratorium bagi mahasiswa Unismuh yang belajar ilmu Falak.

“Kami menargetkan observatorium ini dapat menjadi eduwisata bagi pelajar dan mahasiswa yang tertarik belajar astronomi,” tutup Mawardi.

Leave a Reply