UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Tim Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dalam bentuk Sosialisasi Aplikasi Learning Management System (LMS) Edukasi Digital Muhammadiyah (EduMu) bagi guru SMP Unismuh Makassar.
Kegiatan digelar di ruangan Unismuh Bisnis Center (UBC), Lantai 2 Gedung Menara Iqra Unismuh Makassar, Senin 9 Januari 2023. Acara ini dibuka Wakil Rektor IV Unismuh Makassar Drs Mawardi Pewangi MPdI.
Kegiatan PKM tersebut merupakan hibah Riset Muhammadiyah Batch VI Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tim PKM ini terdiri dari dua orang dosen, dan lima orang mahasiswa.
Dosen yang terlibat yakni Hadisaputra (Ketua), dan Maria Ulviani (Anggota). Adapun lima mahasiswa yang terlibat, yakni Andika Prasetyo Putra, Reka Fadilah, Husnul Dwi Fatimah Yahya, Muhammad Habib, Muhammad Akbar R Syah.
Kegiatan ini berisi pengenalan fitur-fitur di aplikasi EduMu, serta demonstrasi penggunaan aplikasi oleh peserta.
Dalam pemaparannya, Ketua Tim PKM Hadisaputra mengungkapkan bahwa eduMu merupakan sistem informasi sekolah dan manajemen pembelajaran daring terpadu yang dikembangkan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Aplikasi ini, lanjut Hadi, menghubungkan orang tua, murid, dan guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Aplikasi ini sebenarnya merupakan upaya menghadirkan Big Data pendidikan Muhammadiyah, bisa pula disebut sebagai rumah besar Data Pokok Pendidikan Muhammadiyah,” jelas Dosen Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar ini.
Selanjutnya, Maria Ulviani menjelaskan manfaat aplikasi eduMu baik untuk siswa, guru, orang tua, serta sekolah.
“Diantara manfaat aplikasi eduMu bagi siswa absensi selfi, akses materi tugas dan ujian, diskusi tugas dengan guru, mengikuti kelas online, notifikasi aktifitas KBM, dan pengumuman sekolah,” jelas Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini.
Sedangkan bagi orang tua, kata Maria Ulviani, eduMu dapat digunakan untuk memantai materi, tugas dan ujian, akses nilai tugas dan ujian, rekapitulasi absensi, informasi administrasi keuangan, dan chatting dengan guru tanpa nomor,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri sesi pemaparan, Hadi juga menjelaskan bahwa untuk keperluan perawatan (maintenance) dan pengembangan aplikasi, EduMu membutuhkan infak siswa sebesar Rp5000 tiap bulan.
“Aplikasi ini jauh lebih murah disbanding aplikasi LMS lain, yang kadang butuh biaya puluhan juta,” jelas Hadi.
Setelah sesi pemaparan, setiap peserta diminta mengunduh aplikasi EduMu di playstore, dan mencoba menggunakan fitur yang ada dalam aplikasi tersebut.
Salah seorang peserta, yang juga Wakil Kepala Sekolah SMP Unismuh Drs Kandacong MPd merespon baik aplikasi EduMu.
“Dulu kami pernah mendapat sosialisasi aplikasi ini, tapi dulu fiturnya masih sederhana. Sekarang saya lihat fitur LMS yang ada di dalam sudah sangat maju, bahkan lebih baik dari beberapa aplikasi yang jauh lebih mahal. Kami tertarik untuk menggunakannya, tapi kami lapor dulu ke Bapak Kepala Sekolah,” pungkasnya.