UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Ekonomi Syariah (HES) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melaksanakan Rapat membahas persiapan kegiatan Muamalah Fair.
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Ketua prodi (Kaprodi) HES Hasanuddin ME beserta para pengurus HMJ HES Unismuh Makassar, Kamis, 24 November 2022, di Ruang Seminar FAI, Gedung Iqra lantai 4, Jl Sultan Alauddin.
Pada pertemuan tersebut kegiatan Semarak meriahkan Presidensial G20 yang digagas oleh Pengurus HMJ HES yang diberi nama Muamalah Fair ini didukung penuh oleh Kaprodi HES Unismuh Makassar.
Ketua HMJ HES Nisa Zaki Humairoh mengatakan bahwa Muamalah Fair ini merupakan kegiatan yang berskala besar. “Muamalah Fair ini merupakan kegiatan kami yang berskala besar, hal ini ditandai adanya rencana pemateri dari Gubernur serta Wali Kota Makassar, bupati Maros dan Gowa,” tuturnya.
Muamalah Fair merupakan salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan kualitas mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta memperkaya budaya budaya nasional.
Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar menjadi wadah mahasiswa untuk mampu mencetuskan narasi juga tulisan maupun ide melalui kegiatan yang akan dilaksanakan, yakni Muamalah Fair 2023 dengan Tema “SDGs 2030; Hak Hak Kepatuhan Hukum Masyarakat dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi”.
Muamalah Fair ini juga dirangkaikan dengan event lomba essai tingkat Nasional untuk mahasiswa dan lomba debat untuk wilayah Sulawesi Selatan, serta Expo unggulan produk masing-masing program studi di Unismuh Makassar.
Ketua panitia M Aidhel Elfito membeberkan tema yang di angkat pada kegiatan ini adalah tema sentral untuk kemajuan Indonesia.
“Tema yang di angkat pada kegiatan ini merupakan tema sentral untuk melihat kemajuan Indonesia kedepannya, SDGs adalah sebuah proposal pembangunan bangsa-bangsa yang merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari proposal pembangunan terdahulu yang terkenal dengan nama Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium,” tuturnya.
Proposal tersebut berisi tujuan-tujuan pembangunan dan target yang hendak dicapai, dimana di dalam hal itu merupakan tanggapan terhadap isu-isu krusial atau persoalan yang dihadapi oleh bangsa di dunia saat ini, khususnya pada bidang Sumber Daya Ekonomi.
Hubungan agenda pembangunan bekelanjutan (SDGs) dengan pemuda sangat erat yang dimana pemuda di harapkan menjadi aktor utama dalam tercapainya target SDGs pada tahun 2030.
Kegiatan ini diharapkan akan semakin memberikan gagasan pemikiran dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa melalui kegiatan Muamalah Fair ini.
(Rls / Vika Amalia Fathihany)