June 28, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA UTAMA

Prodi Perpajakan Unismuh dan UTHM Malaysia Gagas Urban Farming di Jantung Kota Makassar

UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) melalui Program Studi (Prodi) Perpajakan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) bekerja sama dengan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Bontoala, Kota Makassar. Kamis 26 Juni 2025. Program ini mengangkat tema urban farming sebagai solusi atas keterbatasan ruang di kawasan perkotaan.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen Unismuh dalam mendorong kolaborasi internasional yang berorientasi pada solusi konkret, khususnya dalam pengembangan pertanian urban yang inovatif dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota Makassar, Dr Muh. Fuad Azis DM, ST MSi, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya. Ia menekankan bahwa Pemerintah Kota Makassar saat ini menempatkan urban farming sebagai salah satu prioritas dalam strategi pembangunan ruang terbuka hijau yang produktif dan bernilai ekonomis.

“Pemanfaatan ruang terbatas di kota menjadi lahan produktif adalah program prioritas Pemkot Makassar. Inisiatif seperti ini sangat selaras dengan arah kebijakan pembangunan kota,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, Dr Edi Jusriadi, SE, MM menyambut baik sinergi yang terbangun antara Unismuh dan UTHM. Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah awal menuju kolaborasi jangka panjang antara akademisi dan pemangku kebijakan daerah.

“Kami siap memberikan pendampingan dan kontribusi akademik dalam mendukung keberlanjutan program urban farming ini, agar memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Dalam sesi materi, dua akademisi dari UTHM, yakni Dr Fadillah Ismail dan Dr Nor Aziati Abdul Hamid, berbagi teknik pengelolaan pertanian urban yang efisien serta adaptif terhadap kondisi ruang kota yang terbatas. Sementara itu, dari pihak Unismuh, Dr Sri Wahyuni membawakan materi tentang literasi keuangan, mulai dari pengelolaan hasil panen hingga strategi akses permodalan usaha.

Camat Bontoala, Andi Akhmad Muhajir Arif, SSTP, ME-Gov, yang menjadi salah satu inisiator kegiatan ini, menyampaikan kebanggaannya atas penyelenggaraan program kolaboratif tersebut di wilayahnya. Menurutnya, urban farming dapat menjadi sarana penguatan ekonomi masyarakat berbasis pemanfaatan lahan sempit.

Program ini juga melibatkan aparat kelurahan di Kecamatan Bontoala sebagai bagian dari strategi diseminasi dan implementasi program di tingkat lokal. Keterlibatan mereka menjadi penegas bahwa inisiatif ini bukan sekadar wacana, tetapi berupaya menjangkau kebutuhan riil masyarakat secara langsung.

Dengan semangat kolaboratif lintas negara dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, kegiatan ini diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya model urban farming yang berkelanjutan di kawasan perkotaan—sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Makassar.