UNISMUH.AC.ID, Makassar – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Prof Ambo Asse mengulas sejarah dan perkembangan kampus milik Persyarikatan Muhammadiyah itu. Hal itu ia uraikan dalam Pidato resepsi Milad ke-61 kampus yang berdiri sejak 19 Juni 1963 itu. Acara dihelat di Gedung Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, 25 Juni 2024.
Acara tersebut dihadiri Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh, Kodam Hasanuddin, Polda Sulsel, Kepala LLDIKTI IX Dr Andi Lukman, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel. Turut hadir Pimpinan Daerah Muhammadiyah se Sulsel dan Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se Sulsel.
Hadir pula ribuan dosen, mahasiswa, alumni, serta tamu undangan lainnya. Acara ini juga dirangkaikan dengan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh.
Milad ke 61 Unismuh kali ini juga ditandai dengan penandatanganan MoU, antara Unismuh Makassar dengan Bank Sulsel. Selain itu ada penyerahan penghargaan kepada 10 prodi yang meraih akreditasi Unggul pada tahun akademik 2023/2024
Unismuh dalam Lipatan Sejarah
Dalam pidatonya, Prof Ambo Asse menggambarkan potret 61 tahun Unismuh Makassar, termasuk sejarah, perkembangan, dan kemajuan kampus, serta pembenahan gedung kampus hingga saat ini.
Unismuh Makassar didirikan sebagai hasil Keputusan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan & Tenggara pada tahun 1963. Pada tanggal 19 Juni 1963, Akta Pendirian Universitas Muhammadiyah diterbitkan oleh Notaris R. Sinojo Wongsowidjojo dengan Nomor: 71/th 1963, menandai pernyataan resmi berdirinya Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pada tanggal 12 Juli 1963, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: E-6/098/1963 yang menetapkan Drs. H. Abdul Watif Masri sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Keputusan ini juga menandai pemisahan Unismuh Makassar dari Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan membuka dua fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menggunakan Kurikulum IKIP Makassar, serta Fakultas Tarbiyah yang menggunakan Kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar.
Perkembangan dan Kemajuan Kampus
Unismuh Makassar terus mengalami perkembangan pesat seiring berjalannya waktu. FKIP menjadi fakultas yang terus berkembang dengan membuka cabang di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, seperti Bone, Bulukumba, Sidrap, Enrekang, dan Parepare. Sementara itu, Fakultas Tarbiyah membuka cabang di Kabupaten Jeneponto, Sinjai, Enrekang, Maros, dan Pangkep.
Seiring berjalannya waktu, Unismuh Makassar membuka fakultas-fakultas baru. Sejak tahun 1965, Unismuh membuka Fakultas Agama dan Dakwah, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Kesejahteraan Sosial, dan Akademi Pertanian.
Kemudian pada tahun 1987, Fakultas Teknik dibuka, diikuti oleh Fakultas Pertanian pada tahun 1994, dan Program Pascasarjana pada tahun 2002. Pada tahun 2008, didirikan Fakultas Kedokteran dengan Program Studi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter.
Pada tahun 2018, dilakukan penggabungan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan, serta pembukaan Program Studi Farmasi. Terakhir, pada tahun 2022, Fakultas Hukum didirikan, melengkapi jajaran fakultas yang ada di Unismuh Makassar.
Saat ini, Unismuh Makassar memiliki total 53 program studi yang terdiri dari 3 program studi D3, 36 program studi S1, 9 program studi S2, 2 program studi S3, dan 2 program pendidikan profesi.
Keberhasilan Unismuh Makassar dalam meningkatkan mutu pendidikan terlihat dari akreditasi yang diperoleh. Dari 53 program studi tersebut, 18 di antaranya telah meraih akreditasi Unggul, 6 terakreditasi A, 8 meraih akreditasi Baik Sekali, dan 8 raih akreditasi B. Selain itu, terdapat 13 program studi dengan akreditasi Baik.
Selama 61 tahun berdiri, Unismuh Makassar telah meluluskan sebanyak 76.686 alumni. Sejak 23 Februari 2024, Unismuh Makassar telah menyandang Akreditasi Institusi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).