UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengadakan Kuliah Tamu yang menampilkan Prof Naoyoki Matsuda PhD, Kepala Riset Bidang Emergency and Critical Care dari Universitas Nagoya, Jepang, pada Kamis, 25 April 2024.
Acara tersebut berlangsung di Ruang Rapat Senat Lantai 17 Gedung Menara Iqra Unismuh Makassar, dipimpin oleh Pelaksana Harian Rektor Dr. Abd Rakhim Nanda, dengan dukungan Wakil Rektor IV Dr. Mawardi Pewangi serta Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar.
Hadir pula Dekan dan Wakil Dekan, Ketua LP3M Dr. Arif Muhsin, Ketua Badan Penjaminan Mutu dan tim, serta Kaprodi. Kuliah Tamu ini merupakan bagian dari Visiting Professor Series 1 untuk Tahun 2024 yang dihosting oleh FKIK Unismuh Makassar, dengan tujuan menghasilkan berbagai luaran dalam riset, PKM, pendidikan, dan pengajaran.
Selama sepekan, kegiatan ini melibatkan enam profesor dari institusi kesehatan di Makassar, dua kegiatan PKM, dan sesi berbagi mengenai kegawatdaruratan serta kuliah reguler bersama mahasiswa dari lima prodi di FKIK. Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian tiga bulan kedatangan dosen internasional di Unismuh Makassar.
Dr. Abd Rakhim Nanda, dalam sambutannya, mengapresiasi J-MICA, APKKM, dan Nagoya University Japan atas kerja sama yang terjalin, mengingat Nagoya University masuk dalam 200 besar QS World University Rankings. Ia mengajak semua pihak untuk memaksimalkan peluang ini.
Di kesempatan yang sama, Prof. Naoyoki Matsuda menekankan pentingnya respons cepat dan tanggap dalam penanganan kegawatdaruratan sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem kesehatan, yang didukung regulasi ketat pemerintah Jepang. Ia juga mengungkapkan strategi untuk menjadikan Universitas Nagoya sebagai universitas terkemuka secara internasional melalui publikasi lintas disiplin ilmu.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan dokumen kerja sama antar fakultas dan sesi foto bersama. Rangkaian kuliah tamu ini akan berlanjut hingga Sabtu, 28 April 2024, dengan agenda berbagi praktik terbaik kurikulum kegawatdaruratan, diskusi dengan LP3M dan tim riset FKIK, serta kuliah pakar bersama empat institusi dan APKKM PTMA.