UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melalui Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI) mengadakan pelatihan Calon Asesor Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh pada Sabtu, 30 November 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan dosen perwakilan dari berbagai fakultas serta program studi. Pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan tenaga asesor yang kompeten sebagai syarat mutlak dalam pembukaan program RPL.

Wakil Rektor I Unismuh, Dr. Burhanuddin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya program RPL sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah mahasiswa baru di Unismuh.

Menurutnya, meskipun ada sedikit kenaikan jumlah mahasiswa dari tahun akademik 2023 ke 2024, dari 3.413 menjadi 3.428 mahasiswa, peningkatan ini dinilai belum signifikan.

“Program RPL adalah salah satu langkah strategis untuk menjaring lebih banyak mahasiswa. Selain itu, kami juga telah mengundang ribuan siswa SMA/sederajat serta kepala sekolah dari berbagai daerah di Sulsel untuk menghadiri Launching Penerimaan Mahasiswa Baru. Hasilnya, sudah ada lebih dari 2.000 calon mahasiswa yang membuat akun,” ungkapnya.

Burhanuddin menambahkan, fokus Unismuh dalam menarik minat mahasiswa baru terletak pada peningkatan kualitas pelayanan. “Pelayanan yang prima menjadi kunci agar semakin banyak calon mahasiswa memilih Unismuh sebagai kampus mereka,” ujarnya.

Ketua LP2AI, Dr. Nasrun, menyampaikan bahwa pelatihan ini penting untuk memenuhi persyaratan pembukaan program RPL. “Kita tidak bisa membuka program RPL tanpa memiliki asesor yang memenuhi kualifikasi. Selain itu, ada mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa dalam program ini, sehingga asesor harus memahami kurikulum dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Divisi Rekognisi Pembelajaran Lampau LP2AI Unismuh, Sudarsono, S.Pd. M.Pd., menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk mempersiapkan asesor yang mampu mengevaluasi pembelajaran nonformal dan pengalaman kerja mahasiswa dengan standar yang ketat.

“RPL adalah instrumen penting dalam pengakuan capaian pembelajaran, baik formal maupun informal. Kami ingin memastikan asesor memahami prinsip validitas, keaslian, keterkinian, dan kecukupan dokumen pendukung yang diajukan mahasiswa,” jelas Sudarsono.

Program RPL diharapkan dapat memberikan peluang bagi individu dengan pengalaman kerja atau pembelajaran non-formal untuk melanjutkan pendidikan tinggi, sekaligus mendukung upaya Unismuh dalam memperluas jangkauan penerimaan mahasiswa baru.

Pelatihan ini juga menghadirkan pemateri berpengalaman yang memberikan panduan kepada calon asesor agar mampu menjalankan tugasnya dengan profesional. Unismuh optimis bahwa langkah ini akan menjadi bagian dari transformasi kampus menuju universitas unggul dan kompetitif.

Leave a Reply