UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Unismuh Makassar telah dipercaya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sebagai tuan rumah dalam Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah (Gerak Syariah), diselenggarakan di Aula Gedung Balai Sidang Muktamar ke-47 Unismuh Makassar , Senin, 18 Maret 2024.
Gerak Syariah ini kerjasama antara OJK Sulselbar dan Unismuh Makassar dengan didukung oleh Industri Jasa Keuangan Syariah, seperti PT Phintraco Sekuritas, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, serta PT Bursa Efek Indonesia.
Peserta diikuti oleh ratusan mahasiswa Unismuh secara luring maupun daring. Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah dengan mengangkat tema: Solusi Keuangan untuk Mencapai Kemenangan.
Acara ini dibuka oleh Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr H Ambo Asse M.Ag. Dihadiri Wakil Rektor I, Dr H Abd Rakhim Nanda, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh, Dr Andi Jam’an, SE, MM sedangkan dari OJK hadir Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK Amiruddin Muhidu.
Prof Ambo Asse diacara pembukaan mengatakan kegiatan Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) untuk mendukung OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sebagai solusi keuangan untuk mencapai sukses.
Dikatakan untuk bisa sukses dalam gerakan ekonomi syariah yang diutamakan adalah kehalalan dan keridhaan.
Dengan kehadiran para narasumber dalam kegiatan ini akan menyampaikan gagasan-gagasannya tentang bagaimana literasi keuangan syariah yang saat ini dianggap masih sangat rendah.
Rektor Prof Ambo Asse dalam kesempatan ini juga memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada OJK atas kepercayaannya kepada Unismuh sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini.
Prof Ambo mengakui sudah lama mengenal OJK dengan menceritakan ketika dirinya menjadi dekan di Fakultas Ekonomi di UIN Alauddin dua periode dan sebagai Dekan Fakultas Syariah ketika itu sering melakukan kerjasama dengan OJK, katanya.
Terkait dengan gerakan syariah Prof Ambo memiliki tulisan bersama dengan sejumlah guru besar UIN Alauddin yang berisikan tentang syariah.
Dikatakan dalam gerakan syariah diperlukan kecermatan karena antara syar’ih dengan haram beda-beda tipis atau samar-samar, dan kadang-kadang ini muncul dalam kegiatan transaksi, jadi kalau tidak cermat, barang halal bisa menjadi haram, katanya.
Untuk melaksanakan hal yang samar-samar ada lima syaratnya pertama tidak terlibat dalam kesyirikan. Kedua, tidak merusak nikai-nilai moral. Ketiga, tidak menghalangi kita beribadah. Keempat, tidak bertentangan dengan nilai dasar Islam dan Kalima adalah tidak berbahaya pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Sementara itu, Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK Amiruddin Muhidu, dalam sambutannya mengatakan kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan sebuah program yang dalam pelaksanaannya sejalan dengan visi dan misi OJK yakni meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah , khususnya dilingkungan pelajar Indonesia.
Dikatakan tingkat literasi keuangan pada tingkat pelajar/pemuda yang masih dibawah rata-rata nasional yakni 6,72 persen, menjadikan segmen pelajar/pemuda menjadi salah satu sasaran prioritas dan juga ibu rumah tangga, petani/nelayan dan kelompok penyandang disabilitas.
Berharap dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat dalam mewujudkan ekosistem universitas yang cakap literasi dan inklusi keuangan syariah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Adapun narasumber dalam kegiatan bursa efek, yakni Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK Amiruddin Muhidu, Analis Senior OJK, Normasita, Pimpinan PT Bursa Efek Indonesia Sulsel, Fahmin Amirullah, Dosen Unismuh / Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Safri Haliding, SE., M.Sc., ACC serta Branch R