UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam lingkup Persyarikatan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar pelatihan dan Pendampingan bagi Aktifis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Kegiatan PKM tersebut digelar selama tiga hari dari tanggal satu sampai dengan tiga Maret 2024 bertempat di SMP Unismuh Makassar.
Tim PKM Unismuh tersebut yakni Maria Ulviani MPd dan Dr Sujariati MPd. Keduanya merupakan dosen FKIP Unismuh yang mendapatkan dana hibah Risetmu Batch VII, yang dilaksanakan Majelis Dikti PP Muhammadiyah bekerjasama dengan Unismuh Makassar.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim PKM Unismuh Makassar Maria Ulviani SPd MPd menjelaskan bahwa Tujuan pelatihan dan pendampingan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ranting SMP Unismuh Makassar dalam mengatasi pergaulan bebas siswa melalui Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ) adalah untuk membentuk karakter Islami, memperkuat jalinan ukhuwah, dan memberikan pemahaman nilai-nilai agama Islam guna menanggulangi dampak negatif pergaulan bebas di kalangan siswa.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap, kesadaran dan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai moral dan etika Islam, memperkuat ikatan sosial dalam lingkungan sekolah, serta memberikan keterampilan dalam menghadapi dan menanggulangi pergaulan bebas dengan pendekatan dakwah dan kebersamaan,” ungkapnya.
Ulva sapaan akrabnya menjelaskan bahwa pergaulan bebas dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, seperti risiko terlibat dalam perilaku merugikan kesehatan mental dan fisik, penyalahgunaan zat, kehamilan remaja, penularan penyakit, serta pelanggaran norma-norma moral dan agama.
“Selain itu, pergaulan bebas juga dapat merugikan perkembangan sosial dan akademis siswa, menciptakan ketidakstabilan emosional, dan meningkatkan potensi terjadinya konflik interpersonal. Salah satu konsep pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dapat dilaksankan kepada pengurus IPM adalah diberikan pelatihan penyusunan panduan pembinaan dengan model Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ). isi panduan tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa metode yang digunakan yakni pertama Metode dan strategi pembinaan bagi kalangan pelajar secara berjamaah (kelompok), metode kedua Rumusan materi dakwah berupa aqidah, ibadah, akhlah, dan muamalah yang bersifat praktis.
“Selain hal tersebut yang dilakukan bersama mitrah, tentu perlu dilakukan pendampingan untuk memberikan penguatan pemahaman agama yang baik sehingga nantinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah, melalui anggotanya, secara serempak, sistematis, teratur, dan terencana dalam melaksanakan gerakan dakwa untuk mengatasi proplem yang dihadapi pelajar,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah bukan hanya sebatas bimbingan keagamaan saja, namun GJDJ dapat di implementasikan dengan berbagai kegiatan seperti halnya yang sudah diuraikan sebelumnya berupa penyuluhan kesehatan.
“Pembinaan IPM dapat dilakukan secara berkelanjutan, dijalankan secara bertahap, melalui pembinaan. Kelompok pelajar (jamaah) yang dibina dari kalangan pelajar, tidak selalu ada hubungan dengan Muhammadiyah, Pembinaan dilakukan dengan prinsip inklusivitas, memandang orang lain sebagai bagian dari kita dan ingin maju bersama, diikat dalam suatu tujuan dan usaha bersama,” tambahnya.
Ia menuturkan bahwa Para pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah harus memiliki sejumlah pemahaman, pengetahuan, penghayatan, perilaku dan keterampilan tertentu untuk dapat melaksanakan fungsinya. Mulai dari kompetensi pemahaman agama, wawasan yang luas, berakhlak karimah dan menjadi uswah hasanah, serta mengenal peta karakteristik sosial-budaya lingkungan yang akan dibina.
“Pelatihan dan pendampingan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Ranting SMP Unismuh Makassar dalam Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ) dapat memberikan manfaat besar dalam mengatasi pergaulan bebas siswa. Dengan pendekatan ini, mereka dapat membangun kesadaran dan kepedulian kolektif terhadap nilai-nilai moral dan agama, menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih beretika,” tuturnya.
Ia pun berharap bahwa mengatasi pergaulan bebas siswa melalui Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ) melibatkan pembentukan komunitas yang mengedepankan nilai-nilai moral dan agama. Dengan memperkuat ikatan kekeluargaan dan kesadaran bersama, siswa dapat terhindar dari pergaulan bebas serta lebih fokus pada pengembangan karakter positif.
“GJDJ dapat menjadi wadah untuk mendidik siswa dalam bingkai ke-Islaman yang sehat dan bertanggung jawab, gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ) adalah inisiatif yang melibatkan pembentukan kelompok atau komunitas yang memiliki tujuan bersama untuk mengedepankan nilai-nilai moral dan agama, dalam konteks ini, GJDJ dapat menjadi sarana untuk membimbing dan mendidik anggotanya dalam prinsip-prinsip ke-Islaman, mempromosikan kehidupan beretika, serta mengatasi pergaulan bebas dengan membangun kesadaran kolektif,” tutupnya.