UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Pimpinan Ilmu Pertanian Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FPIP-PTM). Pembukaan kegiatan ini digelar di Balai Sidang Muktamar 47, Kampus Unismuh, Jumat, 19 Januari 2024.

Ketua Panitia Rakornas, Muhammad Iqbal, dalam laporannya menyebut, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus baru FPIP-PTM 2023/2026, dan peluncuran buku berjudul “Masa Depan Agribisnis Indonesia: Pengembangan Pertanian Indonesia Berbasis Produk Lokal. Buku tersebut, merupakan ‘book chapter’ yang ditulis para anggota FPIP-PTM.

Pembukaan ini juga dirangkaikan dengan seminar nasional yang mengusung tema, “Penguatan Potensi & Posisi Tawar Komoditas Lokal Untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan”.

Seminar nasional ini menghadirkan narasumber Prof Aris Winaya, Prof Ratnawati Tahir, dan Staf Ahli Gubernur Sulsel, Dr Since Erna Lamba. Setelah sesi pembicara utama, dilanjutkan dengan sesi presentasi makalah dari para peserta FPIP-PTM.

Sementara itu, pengurus FPIP-PTM 2023/2024 dilantik oleh Pengurus Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Erwin Akib PhD. Ketua forum tersebut yakni Prof. Aris Winaya.

Dalam pembukaan, ditampilkan pula Tari Empat Etnis oleh mahasiswa Unismuh Makassar. Tari empat etnis merupakan tarian gabungan dari etnis Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja.

Selain dihadiri para pengurus FPIP PTM, hadir pula Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar Evy Aprialty dan para Pimpinan Unismuh, yaitu Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, dan Wakil Rektor II Prof Andi Sukri Syamsuri. Para dekan, Pengurus Badan/Lembaga/ Biro dan ratusan mahasiswa Unismuh menyemarakkan kegiatan ini.

Dalam kegiatan ini, Dekan Fakultas Pertanian Unismuh Dr Andi Khaeriyah mengawali sambutannya dengan menyampaikan pantun:

“Buah tomat dijual di pasar // Tomat dibawa memakai peti// Selamat datang di kota Makassar// Semoga bahagia selalu di hati”.

Khaeriyah menyampaikan terima kasih atas kepercayaan FPIP PTM yang menunjuk Unismuh sebagai tuan rumah. Tak lupa ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Rektor Unismuh dalam menyukseskan kegiatan itu

Ia juga menyampaikan permohonan maaf, rencana awal kegiatan ini digelar pada 14-16 Januari 2024. Namun ditunda, karena pada waktu itu, Unismuh menjalani Asesmen Lapangan dari BAN PT.

Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar Evy Aprialti MM yang mewakili Wali Kota Makassar mengungkapkan pihaknya berharap agar Rakornas bisa memberikan solusi bagi persoalan pertanian di Makassar. Apalagi tantangan pertanian yang dihadapi, yakni keterbatasan lahan, yang semakin sempit.

Dalam sambutannya, Ketua FPIP – PTM Prof Aris Winaya merespon pernyataan Kadis Perikanan dan Pertanian Makassar, bahwa ke depan, dengan bantuan teknologi, pertanian bukan hanya dilakukan di atas tanah. Pada titik itulah, kontribusi ilmuwan pertanian dibutuhkan untuk terus melakukan inovasi.

Prof Aris Winaya juga meyampaikan bahwa isu ketahanan pangan harus menjadi salah satu konsen Muhammadiyah. Ia menyebut, ada usulan agar Muhammadiyah juga melahirkan lembaga ketahanan pangan.

“Terima kasih kepada Pimpinan Unismuh, Fakultas Pertanian Unismuh dan panitia. Mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan,” ujarnya.

Harapan Majelis Diktilitbang

Sementara itu, dalam sambutannya Pengurus Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Erwin Akib mengapresiasi usulan agar Muhammadiyah bisa menghadirkan lembaga ketahanan pangan.

“Namun gagasan itu sementara bisa diwujudkan melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat. Atau mungkin FPIP PTM, bisa menghasilkan lembaga khusus untuk menggerakkan ide itu. Tentu majelis Diktilitbang juga akan memberikan dukungan,” pungas Dekan FKIP Unismuh Makassar itu.

Ia juga menyampaikan beberapa program majelis Diktilitbang, yang membutuhkan dukungan Pimpinan 39 Fakultas Pertanian PTM se-Indonesia. Program tersebut antara lain, program 5000 doktor, 100.000 publikasi dan mendorong keunggulan akreditasi.

Saat ini ada 8 dari 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang meraih akreditasi Unggul.

“Beberapa hari lalu, Unismuh menjalani asesmen lapangan AIPT, Insyaallah Unismuh bakal menjadi PTMA ke 9 yang meraih akreditasi unggul, sekaligus pertama di Indonesia Timur” pungkas Erwin.

Sementara Rektor Unismuh Prof Ambo Asse yang didaulat membuka Rakornas, menyampaika. Selamat datang kepada Pimpinan Fakultas Pertanian PTMA se Indonesia.

Ia juga menyebut beberapa prestasi Unismuh, antara lain capaian sertifikasi ISO 21001:2018 bagi 59 unit kerja, dan akreditasi internasional ASIIN untuk Prodi Sarjana Kedokteran dan Program Profesi Dokter Unismuh.

Ambo Asse berharap agar Rakornas FPIP PTM bisa memberikan kontribusi bagi penguatan ketahanan pangan di Indonesia. “Kita memerlukan cara bertani modern, bukan lagi konvensional. Ilmuwan pertanian perlu memikirkannya,” pesannya.

Leave a Reply