UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar gelar Ngaji Online Al- Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Sabtu, 18 November 2023.

Kegiatan Ngaji Online AIK tersebut mengusung tema Ukhuwah, al-Aqsa dan Palestina kegiatan tersebut digelar melalui media telekonferensi Zoom.

Dalam pertemuan itu, turut hadir Dekan FKIK Unismuh Makassar Prof Suryani As’ad, Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda, Ulama Gaza Palestina, Ma’mun Ma Abu Samra, Lc.

Bertindak selaku moderatori yakni Muhammad Rizqullah Ammar, S.Ked, dan diikuti oleh para Dosen dan puluhan mahasiswa FKIK Unismuh Makassar.

Kegiatan ini dibuka oleh Prof Suryani yang menjelaskan bahwa ukhuwah adalah persaudaraan dimana ukhuwah itu mempunyai artian dalam tiga aspek yang perlu kita dalami dan perlu di implementasi yaitu ukhuwah islamiyyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah.

“Masjid al-Aqsa adalah mesjid suci setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang merupakan ikon nilai-nilai keislaman, dan tentu pada kegiatan ini akan dibahas lebih dalam mengenai konflik Palestina dan beribu kota yang ada di Yerusalem sehingga kegiatan ini merupakan pembelajaran dan menambah wawasan bagi mahasiswa,” ungkap Prof Suryani.

Dalam sambutan Wakil Rektor I Dr Abd Rakhim Nanda ia menjelaskan lebih dalam mengenai pengertian ukhuwah islamiyyah dan maknanya.

“Ukhuwah Islamiyyah bisa kita pahami sebagai persaudaraan yang dijalin oleh sesama muslim atau persaudaraan antar sesama muslim,” ungkapnya.

Sehingga, kata islamiyyah dijadikan pelaku ukhuwah itu. dan makna ukhuwah disebutkan juga sebagai masyarik.

“yang artinya kerja sama diantara satu dengan yang lainnya,” ungkapnya.

Dr Abd Rakhim Nanda juga menyampaikan pesannya untuk terus memboikot produk yang pro terhadap israel.

“Karena hal itu mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap palestina,” pungkasnya.

Sementara itu, melalui media telekonferensi secara langsung, Ma’mun Ma Abu Samra menjelaskan bahwa situasi konflik yang saat ini berlangsung semakin memanas karena israel kembali merebut jalur Gaza dan kawasan Sinai hingga tepi barat serta Yerusalem timur dari Yordania.

“Rata-rata negara islam yang ada di sekitar kita seperti Mesir, Yordania secara terang-terangan melakukan normalisasi dengan penjajah, dan negara itu mengakui keberadaan zionis atau israel,” ungkapnya.

Sehingga, mereka membuat janji dan seterusnya untuk tidak mendukung negara yang melawan zionis atau israel.

“Karena hal itu tidak ada bantuan dan dukungan dari negara-negara islam dikarenakan sudah melakukan normalisasi dengan penjajah,” Ungkap

Ma’mun Ma Abu Samra juga mengungkapkan bahwa satu-satunya negara yang mendukung perjuangan hamas ialah Iran, hamas juga memiliki organisasi politik dan mereka bertugas untuk mencari dukungan dan bantuan dari luar negeri maupun diluar Gaza, hamas juga sudah mencoba menghubungi semua negara islam dan tidak ada yang merespon bahkan negara Arab yang sekalipun tetangga dengan palestina.

Laporan Magang Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar : Rahmiati, Nurhikmah

Leave a Reply