UNISMUH.AC.ID MAKASSAR – Acara Panrita Taiwan Higher Education Fair (THEF) berlangsung sukses di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Pameran ini digelar di Balai Sidang Muktamar 47, lantai 3 kampus Unismuh Makassar pada Jumat, 3 November 2023.

THEF merupakan sebuah pameran yang menampilkan berbagai perguruan tinggi di Taiwan, yang menawarkan beragam program pendidikan dan beasiswa untuk mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi serta pengunjung lainnya, termasuk siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sebanyak 14 perguruan tinggi Taiwan turut serta dalam pameran ini, termasuk National Taiwan University of Science and Technology, National Sun Yat-sen University, National Chung Hsing University, China Medical University, WuFeng University, Chienkuo Technology University, dan Minghsin University of Science and Technology.

Perguruan tinggi Taiwan lainnya yang ikut serta adalah Takming University of Science and Technology, Tamkang University, Chien Hsin University of Science and Technology, Central Taiwan University of Science and Technology, Tzu Chi University and Technology, Wenzao Ursuline University of Languages, dan Asia University.

Delegasi Taiwan yang hadir dalam Pameran ini antara lain Prof. Yinghuei Chen, Dekan International College Asia University, dan Prof. Tien Hsin Li selaku Wakil Rektor Wufeng University.

Prof. Yinghuei Chen memberikan penghargaan kepada Unismuh Makassar atas peran sebagai tuan rumah dalam pameran ini, serta mengungkapkan kedekatannya dengan Unismuh karena kunjungan Prof. Haedar Nashir ke universitas tinggi di Taiwan.

Ia juga menjelaskan alasan kuat untuk memilih Taiwan sebagai destinasi pendidikan tinggi. “Taiwan adalah negara yang aman dan demokratis bagi mahasiswa asing, selain itu Taiwan juga merupakan negara maju secara ekonomi dan teknologi. Ini berarti kuliah di Taiwan dapat membuka peluang lebih besar untuk pekerjaan atau kuliah sambil bekerja,” ungkap Prof Yinghuei.

Ia juga menekankan bahwa Taiwan adalah negara dengan kualitas pendidikan yang sangat baik, dan biaya kuliah di sana jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti Australia, Singapura, Jepang, atau Korea.

Program khusus baru yang baru saja diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Taiwan adalah program “dua plus dua” yang merupakan kolaborasi antara universitas pemerintah Taiwan dan industri. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk kuliah secara gratis dan menerima uang saku.

Dalam program ini, mahasiswa yang sudah belajar selama 2 tahun di Taiwan memiliki peluang untuk mengambil double degree di bidang Finance. Biasanya, double degree di Taiwan akan dikenakan biaya mandiri sesuai dengan jumlah yang seharusnya dibayar, namun dengan adanya program ini, SPP dapat dibayarkan oleh pemerintah Taiwan, sementara biaya hidup dan uang saku ditanggung oleh industri Taiwan.

Terdapat beberapa persyaratan untuk program ini, termasuk kewajiban bagi mahasiswa untuk bekerja di Taiwan setidaknya 2 tahun setelah lulus. Program ini hanya tersedia untuk tiga bidang studi, yaitu Finance, semikonduktor (termasuk bidang material dari fisika, teknik, dan rekayasa), serta bidang STEM (ilmu pengetahuan alam, teknologi, rekayasa, atau matematika).

Dalam konferensi pers usai pembukaan pameran, Prof. Tien Hsin menekankan kembali bahwa kesempatan untuk bekerja di Taiwan sangat menjanjikan. Lulusan S1 di Taiwan bisa mengharapkan gaji sekitar 14 juta rupiah per bulan, dan mahasiswa di Taiwan juga memiliki peluang untuk bekerja paruh waktu dengan gaji sekitar 90 ribu rupiah per jamnya.

Laporan Langsung Mahasiswa magang humas prodi ilmu komunikasi : Rahmiati, Friska, dan Nurhikmah.

Leave a Reply