UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Himpunan Mahasiswa Prodi (Himaprodi) Ahwal Syakhshiyah, Fakultas Agama Islam, Unismuh Makassar, menggelar talkshow dengan mengusung tema “Reproduksi Wanita dalam Perspektif Kesehatan dan Islam” serta peluncuran buku, “Tujuh Belas Tahun Strata Satu”.
Kegiatan ini diadakan di Masjid Subulussalam Al Khoory Unismuh Makassar pada Sabtu, 17 Juni 2023.
Lisdayanti, Kabid Kemuslimahan Himaprodi Ahwal Syakhshiyah, menyatakan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 89 peserta.
Mereka terdiri dari anak asrama putri Al-Birr, mahasiswa Ahwal Syakhshiyah, dan Sekolah Enterprenur Tahfidz Muamalah Al-Qudsiyah yang merupakan tahfidz yang dimiliki oleh Ustadzah Nurkhalisah S.Sos.
Lisdayanti menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai masalah reproduksi, terutama bagi mahasiswi Ahwal Syakhshiyah yang telah mempelajari masalah fikih haid namun belum memahami aspek kesehatannya.
Lisdayanti berharap semoga kedepan ini ada event yang lebih besar lagi terkait masalah kesehatan tidak hanya di bagian organ reproduksi tetapi organ tubuh lainnya yang diselaraskan dengan ilmu keislaman.
” Unismuh senantiasa berkomitmen untuk mensupport dan bisa ikut andil dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya,”tuturnya.
Dalam talkshow tersebut, Ustadzah Nurkhalisah S. Sos menjadi pemateri pertama yang membawakan materi tentang “N.I.M 17 Tahun Strata Satu”.
Nurkhalisah merupakan alumni Al-Birr dan juga istri dari Ketua Kaprodi KPI, Ustadz Aliman, Lc., M. Fil. I. Ustadzah Nurkhalisah telah menempuh perjalanan yang panjang dalam menuntut ilmu namun tetap semangat dalam proses belajar.
Selain itu, beliau juga memiliki berbagai usaha, termasuk mendirikan Sekolah Enterprenur Tahfidz Muamalah Al-Qudsiyah sebagai bentuk amal usahanya. Beliau juga merupakan seorang penulis dan motivator yang sering diundang dalam acara talkshow.
Selanjutnya, Dr. Ratih Paradini, seorang dokter umum, aktivis dakwah, dan penulis, mengingatkan peserta bahwa tubuh adalah amanah yang diberikan Allah dan perlu kita jaga.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Ratih membahas sistem reproduksi sebagai masalah kecil namun penting bagi manusia.
Dr. Ratih mengatakan, masalah reproduksi erat kaitannya dengan fikih Islam dan syariat-syariat Islam lainnya. Olehnya itu, perlu kita pelajari agar dapat memahami hakikat-hakikatnya dan menghindari kesalahpahaman yang sering terjadi di masyarakat.
Ratih menambahkan bahwa belajar tentang sistem reproduksi tanpa disertai pemahaman Islam dapat menyebabkan munculnya “fiktor” (fikiran kotor) dalam diri seseorang.