UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Kasriani dari Program Studi (Prodi) Akuntansi ditetapkan sebagai salah satu wisudawan terbaik tingkat universitas pada wisuda ke-78 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Kegiatan wisuda ini di gelar di Gedung Balai Sidang ke-48, Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Kamis, 16 Maret 2023.
Kasriani berhasil menyelesaikan studinya dalam tempo empat tahun dan enam bulan dengan IPK 3,76 dan menjadi wisudawan terbaik di fakultasnya yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dengan gelar sebagai salah satu wisudawan terbaik Unismuh, Kasriani dianugerahi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, serta diprioritaskan untuk diangkat sebagai dosen tetap Unismuh Makassar.
Kasriani menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri Pannyangkalang, kemudian lanjut SMP Negeri 1 Bajeng, dan SMK Negeri 1 Gowa (Jurusan Akuntansi). Selanjutnya kuliah di Unismuh dengan mengambil Prodi Akuntansi pada tahun 2018.
Ani sapaan akrabnya, juga mengakui bahwa alasannya memilih prodi akuntasi karena ia menyukai sebuah tantangan.
“Belajar accounting itu penuh dengan tantangan, nah saya tipe orang yang sangat suka tantangan dan tentunya kita harus faham juga soft skill kita mengarah kemana agar jurusan yang kita pilih akan lebih meningkatkan kapasitas diri kita,” tukasnya
Ia juga membagikan ceritanya bagaimana ia melalui dinamika persoalannya selama kuliah hingga bisa mencapai titik seperti saat ini.
“Kalau persoalan dinamika yah tentunya sangat banyak, tetapi yang paling menantang untuk saya apalagi sebagai perempuan yang aktif secara akademik dan organisasi banyak paradigma negatif. Tapi tentunya saya terus ingat pesan mama, jaga dirimu dan jaga harga dirimu” jelasnya.
Tetapi ia yakin ketika seseorang punya usaha dan mimpi yang sangat luar biasa juga tekad tentunya, dan selalu melibatkan Allah Swt dalam setiap langkah, maka apapun yang dilakukan pasti akan terasa ringan.
Adapun judul skripsi yang diangkat oleh Kasriani yaitu, “Akuntabilitas Laporan Keuangan pada Mesjid Desa Pannyangkalan Kabupaten Gowa”.
“Kalau untuk proses lama skripsi ada benturan antara organisasi akademik tentunya, itu adalah konsekuensi. Tetapi aktualisasi dari memahami teori manajemen itu sangat penting,” ungkap Kasriani.
Menurutnya, pilihan menjadi mahasiswa aktivis berarti harus siap juga untuk menjalankan keduanya.
“Akademik adalah kewajiban dan organisasi adalah kebutuhan mahasiswa. Karena jika belajar hanya sebatas ruang akademik, nalar kritis dan pemikiran kita pasti dangkal,” ungkapnya.
Aktif Berorganisasi
Ani membeberkan terdapat kecelakaan sejarah saat awal masuk kampus, dimana ia mengaku bahwa ia tidak memiliki niat untuk memasuki maupun aktif di organisasi.
“Awal saya masuk ke Universitas tujuannya yaitu menyelesaikan studi tepat waktu dan fokus pada akademik, tetapi realita kampus menjelaskan bahwasanya untuk menjadi seorang mahasiswa yang ideal itu bukan hanya sekedar menjadi tipe mahasiswa yang akademisi tetapi yang mampu menyelaraskan antara organisasi dengan akademik,” paparnya.
Akhirnya, ia mulai aktif berorganisasi, dan mengikuti berbagai pelatihan tambahan di luar prodi, antara lain Darul Aqram Dasar (DAD), Baitul Qalam (Forum Keilmuan Pikom IMM FEB UMM, Darul Arqam Madya Pc IMM Kota Makasar tingkat daerah (DAMMAS), dan Pelatihan Instruktur Dasar Nasional (PIDN).
Ani kemudian mendapat kepercayaan dan aktif di organisasi sebagai Departemen Bidang Riset, kemudian menjadi Sekretaris Bidang Riset Pengembangan dan Keilmuan Pikom IMM FEB. Setelah itu ia menjabat menjadi ketua Bidang Kader Pikom IMM FEB.
Ia juga menyebut kunci suksesnya sehingga bisa mencapai hal tersebut bukan karena Ipk yang tinggi karena itu hanya pembuka peluang masa depan.
“Tekad dan usaha kita yang akan menghantarkan kita pada kunci kesuksesan. Dan tentu melibatkan Allah dalam setiap perjalanan,” ungkapnya.
Kasriani menekankan bahwa seorang mahasiswa yang ideal harus mampu menyikapi realita dengan baik dan tidak terlepas dari fungsi mahasiswa.
Sehingga untuk mencapai hal itu, ia berpendapat bahwa mahasiswa tidak boleh kerdil dalam berfikir dan bergerak apalagi membatasi dirinya menuntut ilmu dengan cara menyeimbangkan akademik dan organisasi.
“Dua hal tersebut adalah poin yang sangat menunjang kita sebagai mahasiswa karena kita tidak tahu esensi dan eksistensi kita sebagai mahasiswa ketika kita hanya monoton pada satu pengetahuan saja akademik misalnya, karena organisasi juga sangat penting,” ujarnya.
Anak dari pasangan Syarifuddin Abu dan Nur Intan ini, juga pernah menjadi seorang presenter skala internasional di ICMI ADAI berupa publikasi jurnal.
“Untuk bisa sampai pada tahap itu banyak tahap-tahap yang dilalui yang pertama tahap penentuan judul proposal, lalu penelitian, kemudian dipresentasikan, dan tidak tidak terlepas dari coretan revisi” jelasnya.
Ia juga turut ikut menjadi relawan sosial karena menurutnya tingkatan mahasiswa gerakannya harus merealitas dan berdampak kepada masyarakat.
“Untuk menjadi relawan adalah gerakan sosial. Tentunya Muhammadiah bersama salah satu ortomnya yaitu IMM itu faham akan aktualisasi dari salah satu trikompetensi dasarnya yaitu Humanitas, dan alhamdulillah saya rasa gerakan itu masih hidup,” imbuhnya.
Harapan Kedepan
Kasriani mengatakan akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dengan biaya yang diterimanya.
Ia juga mengungkapkan harapannya kedepan untuk kampus Unismuh Makassar agar lebih unggul dan berintegritas serta mengedepankan adab Islami.
“Saya berharap Unismuh Makassar mampu lebih unggul dan berintegritas serta mampu mengedepankan adab islami kepada Mahasiswa dan seluruh civitas akademika unismuh mkaassar,” harapnya.