UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Tahap 2 (PMM 2) Modul Nusantara Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menyerahkan bantuan kepada dua sekolah di Sulawesi Selatan yang terdampak bencana angin Puting Beliung.
Dr Muhammad Akhir selaku pembimbing PMM 2 mengungkapkan bahwa ia dan mahasiswa dampingannya telah melakukan observasi pada dua sekolah, saat diwawancarai di Gedung FKIP Unismuh Makassar, Jumat, 30 Desember 2022.
“Observasi ini dilakukan di MTs Yayasan Daru’al Dakwah wa al Irsyad (DDI) Desa Massenrengpulu Kecamatan Lamuru Kabupaten Bone, dan MTs Muhammadiyah Panaikang Bissappu Kabupaten Bantaeng,” jelasnya.
Muhammad Akhir juga mengungkapkan bahwa observasi tersebut dilakukan terlebih dahulu di MTs Yayasan DDI kabupaten Bone pada 25 Desember lalu.
“Kami disambut oleh Ketua Yayasan Drs Haddude SAg, Kepala Madrasah Dra Saberiah Asaf dan Kepala Desa Wahyudi SPdI,” ungkap Akhir.
“Setelah MTs Yayasan DDI, empat hari kemudian kami melakukan observasi di MTs Muhammadiyah Panaikang Bissappu Kabupaten Bantaeng dan disambut oleh kepala sekolah Kasmawati BSAg,” tuturnya.
Muhammad Akhir juga menambahkan bahwa ia membimbing 18 orang peserta PMM2 yang dibagi dalam dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari 8 orang.
“Membagi mereka menjadi dua kelompok, bertujuan untuk dapat lebih mudah menyurvei dua tempat yang akan diserahkan bantuan,” jelasnya.
Akhir juga mengungkapkan bahwa dana untuk kontribusi sosial telah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek)
Wakil Dekan III FKIP Unismuh ini menjelaskan bahwa wujud keterlibatan mahasiswa yaitu dengan membeli bahan bangunan berupa seng.
“Dengan melakukan kontribusi sosial, mahasiswa diharapkan memiliki rasa kepekaan dan kepedulian terhadap sesama,” jelasnya.
Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Muhammad Akhir selalu pembimbing.
Kepala sekolah dari kedua sekolah tersebut sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan.
Selain itu, mereka juga berharap adanya bantuan dari pihak lain sehingga sekolah mereka bisa kembali memiliki atap yang kuat dan kokoh.