UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Pelaksanaan tes wawancara calon tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar yang dilaksanakan sejak kemarin berakhir Rabu, 21 September 2022.

Sebagaimana yang pernah diberitakan sebelumnya bahwa jumlah peserta yang ikut tes sebanyak 113 orang.

Mereka para calon nakes ini telah selesai mengikuti tiga materi tes wawancara, yakni tentang pengkhidmatan atau komitmen, kedua tentang profesionalitas dan ketiga tentang Al- Islam Kemuhammadiyahan.

Wakil Rektor II Unismuh Prof Andi Sukri Syamsuri saat dikonfirmasi mengatakan ada lima hal yang diharapkan terkait dengan komitmen bagi calon nakes.

Pertama, setia kepada lembaga Muhammadiyah. Kedua bisa menjaga marwah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar. Ketiga, amanah dalam menjalankan tugas. Keempat, mengutamakan kepentingan lembaga diatas kepentingan pribadi, serta Kelima tanggap terhadap kebijakan pimpinan.

Dari beberapa calon tenaga kesehatan yang mereka wawancarai, sebut Prof Andi Sukri Syamsuri semuanya memiliki komitmen yang baik. Hanya memang ada yang memilih full time dan part time.

“Yang memilih bekerja part time ini adalah orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan ditempat lain, sehingga ingin part time saja.
Dan ini tidak salah karena ada aturan yang membolehkan,” tandas Prof Andi Sukri.

Meskipun demikian, Prof Andi Sukri berharap bisa lebih banyak calon nakes full time yang bakal diterima.

“Kalau dipersentasikan, full time 90 Persen dan sisanya part time,” ungkap Prof Andi Sukri, seraya menambahkan bahwa bakal ada undangan wawancara khusus bagi calon nakes yang memilih part time.

Indikator Profesionalitas

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar, Prof Dr Syarifuddin Wahid, Ph.D, SP
PA (K) ketika dikonfirmasi soal profesionalitas calon nakes, mengungkapkan sejumlah kriteria.

Pertama dapat menjalankan semua fungsi rumah sakit dengan baik.

Kedua, calon tenaga kesehatan harus memiliki komitmen melaksanakan amanah serta ketiga bersedia bersama- sama bekerja dari awal. Prof Syarifuddin mengibaratkan mau menanam tanaman sekarang baru mau mencangkul tanahnya.

“Karena ini rumah sakit baru memulai maka mari sama-sama membangun dulu,” ujar Prof Syarifuddin.

Guru Besar Fakuktas Kedokteran Unhas ini mengatakan kadang-kadang kita membutuhkan tenaga kesehatan yang memiliki tempat kerja lebih dari satu. Sebab biasanya kata Prof Syarifuddin kalau orangnya berkualitas banyak tawaran kerja di tempat lain.

Ia berharap dalam proses penjaringan calon tenaga kesehatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar bisa mendapatkan tenaga kesehatan yang betul mampu menjalankan fungsi rumah sakit dengan baik.

“Ibarat mobil yang mau jalan kita mau menggunakan sopir yang memiliki pengalaman tinggi dan bukan kernet atau sopir cadangan,” ujarnya.

Sementara di tempat terpisah, Ir M Saleh Molla MM salah satu pewawancara Al- Islam Kemuhammadiyahan, mengatakan yang paling penting adalah bagaimana komitmen keislamannya, seperti apa aqidah dan ibadahnya serta seperti apa melihat Muhammadiyah.

“Banyak peserta tes wawancara yang sama sekali belum pernah bersentuhan dengan Muhammdiyah. Dia hanya kenal sedikit Muhammadiyah, karena pernah membaca atau dengan melalui informasi dari berbagai sumber,” ujar Bendahara BPH Unismuh ini.

Namun Saleh Molla mengingatkan, jika sudah diterima maka sudah wajib mengikuti aturan Muhammadiyah.

(Humas Unismuh)

Leave a Reply