UNISMUH.AC.ID, FILIPINA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang ditempatkan di Negara Filipina, dalam waktu singkat sukses menggalang donasi untuk Masjid Al-Taqwa, salah satu masjid tertua di Laensasi Filipina.

Mahasiswa Unismuh yang dikoordinatori Ramlianto, mengumpulkan sekira Rp 10 juta dan disalurkan kepada pengurus masjid pada Rabu, 31 Agustus 2022.

“Tepat di tanggal 31 Agustus, bantuan berupa uang resmi diberikan kepada pengurus Masjid Al-Taqwa senilai 31.931 peso atau setara Rp 10 juta,” ujar Ramlianto dalam sebuah video singkat yang dibagikannya.

Ketua Umum Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar ini juga mengapresiasi seluruh donatur yang berpartisipasi.

“Dana yang terkumpul itu tidak terlepas dari uluran tangan serta seluruh elemen yang berpartisipasi, baik individu maupun kelompok yang telah ber-fastabiqul khairaat. Semoga menjadi syafaat di akhirat kelak,” ucapnya.

Elly Oschar sebagai Dosen Pendamping Lapangan mengatakan bahwa sejak orientasi, mahasiswa KKN Internasional didorong untuk menunjukkan dakwah Muhammadiyah pada masyarakat global.

“Alhamdulillah, adik adik KKN Internasional ini bisa membuktikan dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat tempat mereka melakukan pengabdian,” kata Elly yang juga merupakan Wakil Dekan III FAI Unismuh Makassar.

Sementara itu, pengurus Masjid Al-Taqwa yang akrab disapa Bang Sami, menyampaikan terima kasih atas donasi yang diberikan.

“Kami mewakili warga Laensasi Filipina mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh donatur, terutama adik adik Mahasiswa KKN Internasional Muhammadiyah. Ini merupakan kenang kenangan indah yang ditinggalkan untuk kami. Terima Kasih banyak Pimpinan Muhammadiyah dan IMM FAI Unismuh Makassar atas segala kepeduliannya kepada kami. Donasi akan kami pergunakan untuk perbaikan dan melengkapi perlengkapan masjid yang masih kurang,” tukasnya.

Diketahui Masjid Al-Taqwa tersebut dibangun oleh orang orang Indonesia pada tahun 1979. Sebagian besar jamaah di masjid ini adalah keturunan warga Indonesia. Meskipun menjadi mesjid tertua, kondisinya masih jauh dari kata layak.

(*)

Leave a Reply