UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menjadi tempat pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Kegiatan dihelat di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Jumat – Sabtu, 22 – 23 Juli 2022.

Rakornas itu mengusung tema Optimalisasi Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMAM) Dalam Pemanfaatan Asset Persyarikatan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir membuka Rakornas secara daring melalui aplikasi Zoom.

Rektor Unismuh Makassar sekaligus Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse dalam sambutan pengantarnya berharap rakornas ini dapat menghasilkan ide baru dalam gerakan wakaf.

Ambo Asse menyinggung soal wakaf dan hibah. “Kita telah melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan pusat dan ketua pimpinan wilayah untuk membicarakan wakaf dan hibah. Yang diutamakan hibah, maka jika ada yang mau mewakafkan sesuatu maka kita menerima kalau ada yang mau menghibahkan,” ungkapnya

Menurutnya, hibah bisa dimaksimalkan penggunaannya tetapi wakaf tidak bisa, harus sesuai dengan akadnya. Kalau tidak dimanfaatkan sesuai akad maka bisa ditarik, makanya ia berharap jika ada yang mau mewakafkan hartanya, sebaiknya dihibahkan.

Lebih lanjut Rektor Unismuh Makassar ini juga menjelaskan bahwa era digital saat ini sangat memudahkan untuk melakukan inventarisasi aset. “Tinggal bagaimana pimpinan persyarikatan dapat mengelola, dan mengawasi pengelolaan aset muhammadiyah,” jelasnya.

Ambo juga mengusulkan perubahan kelembagaan Majelis Wakaf dan Kehartabendaan menjadi Pusat Manajemen Aset Muhammadiyah.

“Tapi mereka hanya mengelola data, tapi sertifikat asli dipegang langsung Pimpinan, agar tidak mudah berpindah tangan,” usulnya.

Dalam penutupnya, nakhoda PWM Sulsel ini mengatakan agar Rakornas Majelis Wakaf ini menjadi momentum untuk memajukan Muhammadiyah dari Sabang sampai Merauke.

“Mari maju bersama, amal usaha maju, bersama dengan persyarikatan Muhammadiyah. Jangan sampai ada maju Amal Usaha, persyarikatan tertinggal. Itu yang harus dibangun, dan kita semua harus bersinergi,” katanya di hadapan 34 PWM se-Indonesia

(Humas Unismuh)

Leave a Reply