UNISMUH. ac.id, Makassar – Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriah Sebanyak 119 orang peserta mengikuti kegiatan Pelatihan Muballig, Sabtu 25 Maret 2022.
Pelatihan Mubalig tersebut dilaksnakan selama dua hari dari tanggal 25-26 Maret 2022 di Aula Asmadina Unismuh Makassar
Rencananya peserta yang telah mengikuti pelatihan Muballigh tersebut akan disebar di Empat provinasi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat Sulawesi Utara dan Kalimantan Utara.
Adapun yang menjadi lokasi penyebaran Mubalig di Empat provinsi adalah sebagai berikut Kalimantan Utara meliputi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisiyah (PDA) Kabupaten Nunukan sebanyak 10 Orang, PDM Kotamobagu Sulawesi Utara sebanyak 2 orang, Kolaka 2 Orang, Sulawesi Barat 3 Orang, Pimpinan PDM Kabupaten Bone (Camming) sebanyak 5 Orang, PDM Kabupaten Maros sebanyak 2 orang, Kabupaten Toraja, PDM Tahan Toraja sebanyak 36 Orang, Kabupaten Luwu Utara Orang, PDM Kabupaten Soppeng, 1 orang, Kabupaten Pinrang Barru dan PDM Kabupaten Enrekang sebanyak 4 Orang, Kabupaten Maros 3 Orang, Kabupaten Luwu 2 Orang, Kabupaten Gowa 14 Orang, serta kota Makassar 2 Orang.
Dalam Laporan Ketua Panitia Pelaksana Dr Ferdinan SPdI MPdI mengatakan bahwa adapun yang menjadi tugas dai dilokasi Mubalig hijrah Ceramah ramadhan, imam tarwih, pembinaan TK/tpa, pembinaan majelis taklim, pesantren ramadhan, membangun silaturrahim dengan PDM, cabang dan ranting di lokasi masing masing daerah.
“Selain tugas dakwah, Mubalig juga bertugas untuk mempromosikan Unismuh di daerah penugasan masing masing,” ungkapnya.
Lebih lanjut Dr Ferdian menambahkan Mubalig hijrah unismuh Makassar bisa memberikan pencerahan yang menyejukkan bagi masyarakat.
“Para dai atau penceramah yang kita tugaskan bisa memberikan solusi persoalan keagamaan yang bersifat praktis dimasyarakat mereka bertugas,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut Rektor Unismuh Makassar Prof Dr H Ambo Asse MAg mengatakan bahwa berkaitan kepribadian muhammadiyah, keteladanan dan keyakinan dalam berdakwah, siap menghadapi berbagai tantangan masyarakat,
“Berdakwah juga merupakan bagian dari jihad dan jika meninggal dalam dakwah merupakan mati syahid,” ungkapnya.
Nakhoda Unismuh ini juga menyampaikan dalam menjalankan tugas sebagai Dai selama bulan suci ramadhan untuk Menjaga nama baik almamater Unismuh dan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang rahmatan Lil alamin, bukan organisasi radikal, ekstrim dan merusak,” tandasnya.
(Humas Unismuh)