UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR– Pengajian bulanan Unismuh Makassar kembali dilaksanakan di Masjid Subulussalam Al- Khoory Unismuh Makassar, usai salat duhur, Senin 21 Maret 2022.
Kali ini pengajian dibawakan Prof Dr H.A Qadir Gassing, MT, M.S dengan tema pengajian Menyambut Bulan Suci Ramadhan. Pengajian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan keagamaan bagi Civitas Akademika Unismuh Makassar.
Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr H Ambo Asse sebelum pengajian dimulai memberikan pengantar terkait awal bulan suci ramadhan yang jatuh pada 2 April 2022. Hadir Ketua BPH Unismuh, Prof Dr H Gagaring Pagalung, para wakil rektor dan sejumlah civitas akademika Unismuh.
Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Prof Qadir Gassing dalam pengajiannya mengutip satu ayat dalam Alquran, yaitu Surat Al- Baqarah ayat 177 yang intinya tentamg kebajikan.
Dalam Surat Albaqarah ayat 177 menerangkan, kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah ada lima syarat. Pertama adalah beriman kepada Allah, beriman kepada hari akhir, malaikat- malaikat, nabi – nabi dan kitab – kitabnya.
Kedua, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, orang – orang dalam perjalanan ( musafir ), menepati janji apabila berjanji, orang sabar dalam kemelaratan, sabar dalam penderitaan dan lainnya maka mereka itulah orang – orang yang bertaqwa.
Ketiga, menegakkan salat danengeluarkan zakat dari hartanya.
Keempat, menepati janji jika dia berjanji dan tidak korupsi. Serta kelima, sabar dalam menghadapi kesulitan termasuk kesulitan dalam masalah ekonomi dan lainnya.
Dikatakan tentang bulan suci ramadhan berarti kita berbicara puasa dan tujuan puasa itu adalah taqwa. Dari lima kriteria taqwa itu dibagi lagi menjadi tiga, yakni aqidah, amal perbuatan seperti memberika harta yang kita cintai serta akhlak seperti menepati janji dan sabar.
Taqwa yang sebenar benarnya sebut Prof Qadir Gassing ada tiga komponen, yakni pertama wajib mentaati Allah dan jangan mendurhakainya. Kedua nikmat Allah wajib disyukuri dan jangan diingkari dan ketiga, setiap oramg beriman wajib mengingat Allah dan jangan pernah melupakannya.
(Humas Unismuh)