UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR– Pelaksana Harian (Plh) Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abd Rakhim Nanda membuka Pelatihan Muballigh Hijrah. Pembukaan kegiatan digelar di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Sabtu, 5 Januari 2022.
Kegiatan yang akan berlangsung hingga Ahad 6 Januari 2022 ini, dilaksanakan Lembaga Pendidikan, Pembinaan dan Pengembangan Al Islam Kemuhammadiyahan (LP3AIK) Unismuh Makassar.
Dalam laporan Ketua Panitia Dr Ferdinan, kegiatan ini diikuti 146 peserta yang merupakan mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di Unismuh. Peserta terdiri dari mahasiswa Pendidikan Ulama Tarjih 74 Orang , Ma’had Al Birr 20 orang, FISIP 20 orang, Fakultas Pertanian 10 Orang, FAI 10 Orang, FKIP 9 Orang, dan FT 2 Orang.
Peserta, sambung Ferdinan, akan bertugas sebagai mubalig di berbagai Provinsi, antara lain Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Dalam sambutannya, Ketua LP3AIK Unismuh Makassar Drs H Samhi Muawwan Djamal MAg meyakini bahwa para peserta pelatihan tersebut memiliki potensi yang luar biasa.
“Namun saya mengingatkan agar tetap perbanyaklah pengetahuan, karena ketika menjadi seorang mubalig, bukan hanya berbicara tentang Islam, tetapi ada misi yang juga kita bawa yakni misi Muhammadiyah,” ungkapnya.
Muawwan juga mengingatkan agar mubalig berhati-hati dalam berdakwah, hindari perdebatan hanya karena perbedaan fikih. “Apalagi anda merasa sudah dibekali dengan pemahaman tarjih yang mendalam, kemudian mendebat secara terbuka praktik fikih yang ada di masyarakat,” lanjutnya.
Muawwan mengingatkan peserta agar bersikap arif menghadapi perbedaan. “Siapkan mental, ilmu pengetahuan, dan tidak kalah penting adalah bersabar dalam menghadapi persoalan-persoalan masyarakat,” pungkasnya
Sementara itu Plh Rektor Unismuh Abd Rakhim Nanda menegaskan bahwa tablog merupakan perintah Allah sekaligus tugas kerisalahan, sebagaimana termaktub dalam QS Al-Maidah 67, “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya.”
Rakhim mengungkapkan, mubalig merupakan hirarki keenam dalam menjalankan tugas penyampai kerisalahan. “Allah mengutus para nabi, setelah nabi meninggal dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin. Setelah itu Tabi’in, dan ulama hirarki kelima. Setelah ulama, ada mubalig,” urai Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel ini.
Ia melanjutkan, mubalig yang menjadi peserta pelatihan tersebut menempati hirarki keenam sebagai penyampai risalah.
Tugas mubalig, kata Rakhim, untuk menyampaikan kepada umat tanda-tanda keagungan Allah. “Jadi kalau mau menyampaikan keagungan Allah, mubalig harus menjadi bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah, jangan kehadiran kita menjadi mengecilkan Allah dan Rasul-Nya,” tambahnya.
Sekretaris LP3AIK Dr Nurdin Mappa menambahkan materi dan narasumber pelatihan sebagai berikut. Materi Ideologi Keperibadian Muhammadiyah (Drs KH Mawardi Pewangi MPdI), Komunikasi Dakwah (Prof Dr Khairuddin Bashori MSi), Fikih Dakwah Praktis (KH Lukman Abdul Samad Lc), Akhlak Mubalig Muhammadiyah Drs KH Ali Hakka, Dialog Strategi Mahasiswa Dalam Dinamika Dakwah (Amiruddin Bakri SAg dan Dr Nurdin Mappa MP).
Selain materi yang bersifat teori, kata Nurdin Mappa, peserta juga dibimbing melaksakan praktik, seperti Praktik Ceramah dan Khutbah Jumat (Dr Nurdin Mappa MP), Metode Penyusunan Naskah Ceramah dan Khutbah Jumat (Dr M Ilham Muchtar Lc MA), Tuntunan Ibadah Praktis Dr KH Abbas Baco Miro Lc MA, serta Penempatan dan Penyusunan Laporan Dr Ferdinan MpdI).
(Humas Unismuh)