MAKASSAR, UNISMUH.AC.ID –Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menerjunkan 90 orang dai untuk membina 21 Pesantren Muhammadiyah. Para dai tersebut merupakan mahasiswa Ma’had Al-Birr dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Unismuh Makassar.
Pembekalan dan pelepasan para dai digelar di Mini Hall Pesantren Mahasiswa KH Djamaluddin Amien (Pesmadina) Unismuh Makassar, Rabu (27/10/2021).
Mahasiswa yang akan mengabdi selama satu tahun tersebut, diberikan pembekalan oleh Pimpinan Unismuh, maupun para pembina dari dua lembaga pencetak ulama yang dinaungi Unismuh Makassar tersebut.
Pembekalan dibuka oleh Wakil Rektor IV Unismuh Drs KH Mawardi Pewangi, MPd.I. Ia berpesan agar mahasiswa melakukan pengabdian secara tulus dan ikhlas. Mawardi juga berpesan agar mahasiswa senantiasa memahami budaya sekitar, sehingga dapat menciptakan inovasi bagi masyarakat sekitar.
Ketua Pantia, Dr Muh Ali Bakri menyampaikan kegiatan ini sebenarnya sudah dirancang sejak tahun lalu, dengan adanya MoU dengan Majelis Pendidikan Dasar dab Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.
“Setelah itu, kami mengundang para Direktur Pondok Pesantren Se-Sulawesi Selatan untuk mendengar apa yang mereka butuhkan. Ternyata kebutuhan itu adalah ‘sumber daya manusia’. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan pondok pesantren Muhammadiyah di seluruh Sulawesi Selatan,” ungkap Wakil Direktur Ma’had Al Birr Unismuh ini.
Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Dr Amirah Mawardi dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pihaknya juga memiliki tanggungjawab dalam pengabdian mahasiswa di tengah masyarakat. Apalagi mahasiswa yang diterjunkan berasal dari Prodi S1 Ahwal Syakhsiyyah dan Komunikasi & Penyiaran Islam.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) yang juga Direktur Ma’had Al-Birr Unismuh KH Luqman Abd Shamad Lc berharap agar mahasiswa yang diterjunkan merencanakan dengan matang apa yang akan dilakukan di pondok tersebut selama satu tahun, terutama dalam pembinaan bahasa Arab dan hafalan Alquran.
Pesan Rektor Unismuh
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse yang juga turut hadir memberi pembekalan menyampaikan beberapa pesan.
“Mahasiswa harus kreatif dan inovatif untuk mengembangkan pesantren yang akan didatangi ataupun untuk program yang akan dibuatnya,” harapnya.
Setelah sampai di pesantren tujuan, lanjut Ambo Asse, mahasiswa diminta melakukan observasi. Tujuannya agar memahami masalah yang perlu dibenahi. Setelah itu, barulah menyusun program yang akan dikerjakan selama mengabdi.
Prof Ambo Asse yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel berpesan agar mahasiswa memberi laporan rutin. “Diharapkan bisa melapor di bulan pertama, bulan ketiga, bulan keenam, dan laporan akhir,” pungkasnya.
Ia juga meminta agar mahasiswa senantiasa menjaga sikap dan pergaulan. “Jika nanti telah selesai, mahasiswa bisa pulang dengan baik-baik, keluar dengan baik-baik. Atau mungkin ada yang betah terus mengabdi di sana.”