Citizen Reporter
Laporan: Sri Hafifah
Mahasiswa KPI Unismuh Makasaar melaporkan dari Kolaka
KOLAKA. Kondisi dan keadaan Desa Tosiba Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka, Selasa sore (31/3/2020) setelah pandemi Corona, terasa sunyi senyap karena masyarakat tidak beraktivitas seperti biasanya.
Suasana kesunyian ini ditambah lagi dengan himbauan masyarakat dari pemerintah agar tidak keluar rumah untuk sementara waktu.
Tetapi bagi sebagian warga masyarakat Desa Tosiba walau sudah ada himbauan masih tetap ada yang keluar rumah untuk kepentingan pekerjaan.
Mayoritas masyarakat di desa ini dalam menyikapi penyebaran wabah virus Covid-19 diperhadapkan dengan suasana kecemasan, karena ketidakpastian kapan pandemi Corona berakhir dan kehidupan kembali normal.
Belum lagi wilayah Sulawesi Tenggara secara nasional masuk dalam kategori zona merah.
Kondisi saat ini, warga Desa Tosiba telah membatasi kunjungan atau silaturrahim antara kerabat di karenakan mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Hubungan keluarga di dalam rumah masih terjalin dengan baik belum ada menjaga jarak antara satu sama lain
Akan tetapi mereka sangat memerhatikan orang dari bepergian jauh seperti kalau ada yang baru datang dari Makasaar mereka akan di isolasi terlebih dahulu di dalam rumah dalam waktu 14 hari.
Desa Tosiba ini dulunya, orang pertama yang merintis dan membuka adalah berasal dari daerah Tondong, Sinjai dan Balangnipa (Tosiba), ketiga daerah itu berada di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.