MAKASSAR. Memperhatikan Surat Edaran BPBN Bencana Non Alam, Surat Edaran dan Himbauan Mendikbud, Surat Edaran Dirjen Dikti, dan Surat Edaran Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tentang Covid-19 serta perubahan status Sulsel menjadi zona merah Covid-19,
Maka Pimpinan LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi meminta dan menghimbau pimpinan PTS se-Pulau Sulawesi merencanakan perpanjangan progam Work From Home (WFH) dan pembelajaran daring sampai akhir Mei 2020.
Demikian ditegaskan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Jasruddin Daud Malago, M.Si kepada media Ahad (28/3/2020).
Ditegaskan, salah satu model kalender akademik yg dapat dipertimbangkan adalah kalender akademik dari ITB.
Jadi programkan saja pembelajaran Daring hingga ahir Mei 2020.
Jika ada perubahan, nanti akan disampaikan kemudian, kata Prof Jas.
Mohon pimpinan PTS mengontrol via aplikasi teknologi tentang proses pembelajaran Daring oleh dosen dan mahasiswa.
Apapun aplikasinya tidak masalah yang penting learning out come bisa dijamin tercapai minimal jika menggunakan direct learning, tandas Direktur PPs UNM di masanya.
Ditekankan sekali lagi, proses belajar mengajar dan kontrol oleh teknologi, bukan konvensional yang harus ketemu atau tatap muka.
Ujian skripsi atau sejenisnya, sebaiknya menggunakan media teleconference, via Zoom, Talk Fusion, dan sebagainya.
Para dosen tidak harus ke kampus hanya sekedar absen, termasuk DPK dan atau dosen serdos, ungkap doktor Fisika PPs-ITB ini.
Gunakan teknologi, paling tidak buat laporan PBM Daring, dgn bukti itu maka pengajuan serdos dan lain lain akan saya tanda tangani.
Jika ada pertemuan langsung, itu adalah karena terpaksa dengan memperhatikan kebijakan physical distancing.
Terima kasih atas segala partisipasi PTS, baik PBM daring, bantuan kemanusiaan dan lain lain, kata pria kelahiran Matano ini.
Kita harus berusaha maksimal mengikuti peraturan pemerintah dan senantiasa berdoa semoga cobaan atau musibah ini dapat ditangani oleh pemerintah atas dukungan seluruh rakyat.
Dan Allah SWT melindungi kita semua serta mencabut makhluk-Nya yang kita sebut Covid-19.
Pada akhirnya hanya Kepada Allah Swt kita berserah diri dan memohon perlindungan. (yahya).