MAKASSAR. Dua dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Makassar mengikuti Seminar on China Issue Experts for B & R Countries yang dilaksanakan oleh University of Chinese Academy of Social Sciences (UCASS), China.

Kedua dosen tersebut adalah Dr. Abd. Azis Muslimin, M.Pd dan Hurriah Ali Hasan, ME., PhD, yang mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 8 hari (24 Maret – 2 April) tersebut, bersama 36 utusan dari 7 negara lainnya.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, di mana utusan dari berbagai negara diundang berkunjung ke China selama beberapa hari.

Dosen Unismuh, Azis Muslimin berkesempatan memenuhi undangan China untuk berkunjung ke negeri tirai Bambu tersebut pada 2019 lalu.
Namun kondisi Covid-19, sehingga untuk tahun 2021, kegiatan ini hanya dapat dilaksanakan secar online.

Menurut perwakilan UCASS, Nancy Li, kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan prinsip dan nilai-nilai “Xi Jinping: Pemerintahan Tiongkok”, yang bertujuan untuk memfasilitasi upaya praktis dan memperkuat pertukaran ekonomi dan perdagangan dan kerja sama antara China dan negara-negara Belt and Road.

“Proyek ini bertujuan untuk membekali pejabat dan sarjana dari urusan luar negeri dan departemen perdagangan negara-negara tersebut dengan pemahaman yang komprehensif tentang Belt and Road Initiative dan kerja sama internasional yang telah diberdayakannya,” jelas Nancy Li.

Dia menambahkan bahwa fokus khusus kegiatan kali ini adalah pada praktik mobilisasi dan manajemen sosial dalam menanggapi Covid-19 dan tantangan pembangunan yang dibawa oleh pandemi.

“Ini juga akan meningkatkan pengaruh internasional dari Belt and Road Initiative.”

Selama 8 hari seluruh peserta akan mendapatkan kursus pelatihan dengan materi yang berbeda setiap hari
Di hari pertama, peserta diperkenalkan mengenai Realitas Nasional China, untuk memperkenalkan perkembangan politik, sosial, dan sejarah China oleh pejabat pemerintah.

Pada hari kedua, peserta diberi praktik dan pengalaman Tiongkok dalam respons Pandemi, untuk memberikan pengantar tentang tindakan yang diambil dan keadaan saat ini dari upaya Tiongkok melawan Covid-19.

Sementara materi tentang Reformasi dan Proses Pembukaan Tiongkok, peserta diberikan gambaran umum tentang sejarah pembangunan dan pencapaian reformasi dan keterbukaan Tiongkok.
Selain itu, peserta juga diberikan penjelasan tentang Lanskap Makroekonomi Tiongkok, yakni untuk memperkenalkan status ekonomi makro Tiongkok saat ini, terutama karakteristik pembangunan ekonomi pasca-pandemi.

Pada materi Sistem Politik China, para peserta diperkenalkan sistem politik China saat ini, kehidupan politik dan fitur proses pengambilan keputusan untuk kebijakan fundamental, serta sistem kerja sama multipartai yang dipimpin oleh Partai Komunis China.

Sedangkan materi hari keenam yaitu tentang Pengembangan 5G dan Kerjasama B&R dalam Teknologi Komunikasi, memperkenalkan perkembangan saat ini dan bidang penerapan teknologi komunikasi 5G China dan kerjasamanya dengan negara-negara B&R.

Hari berikutnya adalah membahas mengenai Belt and Road Initiative dan International Trade Cooperation, untuk memperkenalkan perkembangan perdagangan internasional di Cina saat ini, dengan fokus khusus pada kerjasama perdagangan internasional di bawah kerangka Belt and Road Initiative.

Di hari terakhir, materi yang diberikan adalah Belt and Road Initiative dan Kerjasama Internasional, yang bertujuan untuk memperkenalkan isi utama, nilai-nilai dan praktek Belt and Road Initiative yang diusulkan oleh China, serta kerjasama internasionalnya.

Seluruh materi diberikan oleh peneliti China dari berbagai disiplin ilmu.
Nancy Li menambahkan bahwa dari kegiatan tersebut diharapkan dapat terjalin kerjasama internasional antara negara-negara peserta seminar dengan para ahli hubungan internasional dari Chinese Academy of Social Sciences (CASS). (ulla/yahya)

By admin

Leave a Reply