Ironi Ummatan Waahidah: Solid di Tahun Baru Masehi, Terpecah di Kalender Sendiri
Oleh: Hisbullah Salam, S.Pd., M.H. Umat Islam yang diidealkan sebagai “ummatan waahidah” sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-Anbiya’ : 92 dan QS. Al-Mu’minun : 52, justru mempertontonkan ironi tahunan: kompak merayakan Tahun Baru Masehi—yang berakar pada tradisi Kristen—sementara hari-hari besar mereka sendiri seperti Awal Ramdhan, Idul Fitri dan Idul Adha kerap berbeda akibat tiadanya kalender

