MAKASSAR, UNISMUH.AC.ID – Hujan lebat dengan intensitas tinggi sejak Ahad (5/12/2021) hingga Selasa (7/12/2021) menjadi salah satu penyebab banjir di Makassar. Menurut prediksi BMKG volume hujan yang turun mencapai 84 hingga 122 milimeter per hari.

Banjir kali ini juga disebut sebagai banjir terparah dalam beberapa tahun terakhir di Makassar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar menyebutkan data sementara untuk korban terdampak banjir di enam kecamatan. Sebanyak 3.206 jiwa yang tersebar 37 titik pengungsian.

Begitupun curah hujan yang tinggi di hulu, pada wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) meluap di Sungai Jeneberang dan DAS Tallo yang melalui wilayah Makassar.

Merespon fenomena tersebut, tiga Fakultas di Unismuh, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Agama Islam (FAI), serta Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan (FKIK) berinisiatif membuka dapur umum.

Posko Dapur Umum ini dibuka Selasa (7/12/2021), di Kampus FKIP Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar.

Dekan FKIP Unismuh Makassar Erwin Akib PhD mengungkap, bahwa dapur umum ini secara khusus menyasar mahasiswa Unismuh yang kesulitan mengakses makanan, ataupun bahan makanan untuk memasak karena tempat tinggal mereka terkena dampak banjir.

Tim Unismuh ini menyasar asrama mahasiswa, dan rumah kos, sekitar jalan Talasapang hingga Toddopuli, Makassar.

“Bersama teman-teman yang lain, kami juga akan menyalurkan bantuan ke Soppeng dan Pangkep, yang juga merasakan dampak curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir,” sambung Erwin.

“Empowering Minds into Humanity” menjadi semboyan FKIP Unismuh dalam melakukan Gerakan kemanusiaan. Dalam dua tahun terakhir, FKIP Unismuh selalu terlibat dalam merespon sejumlah bencana di tanah air.

Fakultas yang dipimpin Erwin Akib ini telah terlibat dalam membantu Gempa bumi di Palu Sulteng, Gempa Sulbar, hingga penyaluran bantuan sosial bagi mahasiswa yang terdampak COVID-19.

“Alhamdulillah, mulai tahun ini kami juga telah membuka program beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu,” tandas Erwin Akib.

Leave a Reply