UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar telah melangsungkan Pelantikan Pengurus untuk Periode 2023-2024 pada Sabtu, 22 Juli 2023.
Pelantikan ini digelar di Gedung LPTQ Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. BEM FEB Unismuh Makassar kini berada di bawah kepemimpinan Rezki Mahda, menggantikan posisi Nasruddin.
Sejumlah pimpinan fakultas dan prodi hadir dalam acara tersebut, seperti Dr Andi Jam’an selaku Dekan, Wakil Dekan III Abdul Muttalib MSi, serta Ketua Program Studi D3 Perpajakan Muh Khaedar Sahib MAk. Turut serta pula fungsionaris PIKOM IMM FEB, Ketua BEM Demisioner Nasasruddin dan Ketua Terpilih Rezky Mahda, bersama dengan lembaga-lembaga kemahasiswaan lainnya di lingkungan Unismuh Makassar.
Nasaruddin, Ketua BEM periode sebelumnya, dalam sambutannya menekankan pentingnya normalisasi hubungan antara BEM dengan HMJ dalam lingkup FEB. Hal ini, menurutnya, bisa membangkitkan semangat dalam menciptakan “Ekonomi Satu”.
“Ini dapat mendorong dan memotivasi peningkatan kreativitas serta frekuensi kegiatan mahasiswa,” katanya.
Ketua BEM terpilih, Rizky Mandha, menambahkan bahwa pengurus kelembagaan perlu bersinergi untuk saling mendukung, baik dalam kegiatan akademik maupun kegiatan kemahasiswaan lainnya.
“Sehingga, ini dapat menunjukkan eksistensi peran Lembaga dalam akomodasi peningkatan kualitas dan kuantitas,” tambahnya.
Sebelum sambutan, acara dilanjutkan dengan pengambilan sumpah dan pelantikan Pengurus Baru BEM periode 2023-2024, serta penandatanganan berita acara pelantikan.
Wakil Dekan III FEB Unismuh berharap para pengurus baru dapat menjalankan tanggung jawab dengan baik dan menjaga nama baik Kampus serta perserikatan Muhammadiyah.
Sementara itu, Dekan FEB Unismuh Makassar, Dr Andi Jam’an mengharapkan agar pengurus baru dapat memotivasi dan menggairahkan mahasiswa FEB untuk aktif dalam kegiatan organisasi.
“Menurunnya minat mahasiswa berorganisasi dalam dua tahun terakhir mungkin disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang membuat banyak orang takut beraktivitas di luar rumah, termasuk mahasiswa. Dampak lainnya adalah banyaknya kegiatan akademik yang dilaksanakan secara daring,” jelasnya.