UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR -Pelaksanaan salat idul adha, di Kampus Unismuh Makassar, Sabtu 9 Juli 2022 tumpah ruah.
Pelataran kampus Unismuh mulai dari depan kantor rektorat lama, lapangan parkir depan FKIK, Pascasarjana, FKIP, pelataran balai sidang dipadati oleh jamaah yang datang dari berbagai penjuru.
Bahkan lantai 1 dan 2 Masjid Subulussalam Al Khory Unismuh juga telah dipenuhi oleh jamaah yang datang.
Karena padatnya jamaah terpaksa tempat imam salat id dimajukan sekira 10 meter kedepan yang masih kosong tepatnya samping kantor Perpustakaan Unismuh.
Jamaah yang hadir salat id adalah warga warga Unismuh, warga Muhammadiyah, masyarakat umum yang tempat tinggalnya tidak jauh dari kampus serta warga Gowa yang berbatasan dengan Makassar.
Salat hari raya idul adha tahun ini meskipun berbeda dengan pemerintah namun jamaah yang datang salat id di Kampus Unismuh membludak jauh lebih banyak dari pelaksanaan hari raya tahun- tahun sebelumnya.
Tampak ikut salat Id sejumlah petinggi Unismuh diantaranya Rektor Unismuh Prof Dr H Ambo Asse, Wakil Rektor I, Dr H Abd Rakhim Nanda, Ketua PP IKA Unismuh, Drs H Kamaruddin Moha, dosen serta karyawan Unismuh. Hadir pula anggota DPR- RI, Drs H Ashabul Kahfi, Ketua PP IKA Unismuh, H Kamaruddin Moha, serta beberapa pejabat lingkup Unismuh.
Khutbah sekaligus imam salat Id dibawakan Dr KH Abbd Baco Miro Lc, MA, Sekretaris Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang juga adalah Direktur Pendidikan Ulama Tarjih ( PUT ) Unismuh
Sulsel sekaligus bertindak Imam salat Id.
Abbas Baco Miro dalam khutbahnya mengatakan, hari raya idul adha adalah mementum yang memiliki keistimewaan dibanding dengan hari- hari lain.
Setidaknya ada tiga hal yang menjadikan hari ini istimewa sebut Abbas Baco Miro, pertama, pelaksanaan salat id itu sendiri, kedua, pelaksanaan ibadah penyembelihan hewan kurban dan ketiga adalah keteladanan sosok bapak para Nabi yang mulia, Ibrahim alaihissalam.
Nabi Ibrahim As, ketika ditetapkan sebagai nabi dengan gelar kemuliaan Khalilullah. Gelar ini tidak ditempuh dengan mudah tetapi melalui usaha dan perjuangan keras khususnya dalam memahami dan mengamalkan agamanya.
Nabi Ibrahim ketika telah merasakan dekat dengan Allah dengan memahami agama dengan benar, beliau pun mengajak keluarga dan kaumnya untuk dapat merasakan dan memahami yang sama.
Khalilullah Ibrahim AS, telah memberi keteladanan kepada kita dalam melahirkan dan membentuk generasi gemilang dan berkemajuan.
Idul adha telah mengisahkan kisah tentang sebuah keluarga mulia yang diabadikan oleh Allah Azza wa Jalla untuk peradaban manusia. Kisah keluarga Ibrahim ‘alaihissalam itu, Allah Ta’ala ingin menunjukkan kepada kita betapa pentingnya posisi keluarga dalam membangun sebuah peradaban yang besar.
“Sebuah masyarakat tidak akan bisa menjadi bahagai dan sejahtera jika masyarakat itu gagal dalam membangun keluarga-keluarga kecil yang ada didalamnya,”ujar ustadz Abbas Baco Miro.
Dikatakan salah satu unsur terpenting dalam keluarga itu adalah anak. Dalam kisah keluarga Ibrahim ‘alaihissalam, sang anak itu “diperankan” oleh sosok Ismail ‘alaihissalam.
Ismail sosok anak sepanjang zaman yang kemudian diangkat menjadi seorang nabi oleh Allah Azza wa Jalla.
Bahkan luar biasanya sebut Abbas Baco Miro bahwa momelalui keturunan Ismail ‘alaihissalam, inilah lahir sosok nabi dan rasul paling mulai sepanjang sejarah manusia bahkan alam semesta, yaitu Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Usai salat Id dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban di Kampus Unismuh. Jumlah hewan kurban untuk sapi 11 ekor dan kambing 5 ekor.
Dari 11 ekor sapi yang dipotong, yakni 1 ekor sapi dari Rektor Unismuh, Prof Dr H Ambo Asse, 1 ekor sapi dari Wakil Rektor I, Dr H. Abd Rakhim Nanda, 1 ekor Bank Bukopin Syariah, 1 ekor sapi BSI, 1 ekor untuk Universitas, 3 ekor dari SMP Unismuh, dan 3 ekor sapi gabungan dari tiga kelompok serta 5 ekor kambing.
(Humas Unismuh)