TAKALAR, UNISMUH.AC.ID – Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar laksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Tamasaju, Kec. Galesong Utara, Kab. Takalar, Sabtu(8/1).
Kegiatan PKM yang dilaksanakan berupa sosialisasi Penataan Ruang untuk mengurangi risiko bencana abrasi dan pembersihan di pesisir pantai desa Tamasaju.
Abdul Asis, Kepala Desa Tamasaju dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pesisir pantai Desa Tamasaju, kerap mengalami abrasi atau pengikisan wilayah pantai yang berdampak ke rumah warganya.
“abrasi ini sdah langganan kami di pesisir. Sejak 5 tahun terakhir dampaknya makin terasa apalagi bagi warga terpaksa tinggalkan rumahnya,” kata Abdul Asis.
Asis menjelaskan, bahwa upaya mitigasi abrasi pernah dilakukan oleh warga setempat. Namun upaya tersebut tidak bertahan lama.
“tiap tahun kami minta dianggarkan persoalan ini. Sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Karenanya itu warga sempat inisiatif bangun pembatas tapi tidak tahan lama,” jelasnya
Kegiatan ini diawali dengan penyerahan simbolis Peta Administrasi, Peta Tutupan Lahan dan Peta Rawan Bencana kepada pihak desa sebagai media informasi. Kemudian sosialisasi penaatan ruang dibawakan oleh Ir. Firdaus, S.T, M.Si, IPM, Dosen PWK Unismuh Makassar.
Dalam pemaparannya, Firdaus menerangkan, bahwa perlu kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan pesisir dan mengubah mindset masyarakat terhadap tata ruang yang baik.
Firdaus juga menuturkan jika kegiatan ini bukan sekedar sosialisasi. Ia mengungkapkan jika kedepannya dapat membangun kerja sama untuk kegiatan selanjutnya.
“akan ada semacam laboratorium penelitian khsusunya kami di PWK, mungkin dalam bentuk desa binaan,” ungkapnya
Sebelumnya, sosialisasi ini dihadiri langsung Kepala Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Dusun se-desa Tamasaju, Tokoh masyarakat serta beberapa warga yang terkena dampak dari abrasi.
Setelah sosialisasi, kegiatan PKM ini kemudian dilanjutkan dengan pembersihan pantai bersama mahasiswa PWK Unismuh Makassar dan pemasangan rambu-rambu rawan bencana di beberapa titik sepanjang pesisir pantai.
Di akhir kegiatan, Abdul Haris, Ketua BPD Tamasaju berharap melalui kegiatan ini, desa Tamasaju dapat menjadi lokasi penelitian bagi mahasiswa.
“kami harap desa kami bisa jadi pilot proyek dalam penanggulangan bencana abrasi, apalagi saya kira ini sangat membantu kami menghadapi permasalahan ini,” harapnya.