UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan capaian membanggakan di tingkat nasional. Pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Nasional 2025 yang digelar di Banjarmasin, pada awal Oktober lalu.
Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Nurul Awalyah Putri, berhasil melaju sebagai salah satu finalis pada cabang Lomba Syarhil Qur’an. Perjalanannya menuju panggung nasional menjadi kisah inspiratif bagi sivitas akademika.
Ditempa dari Seleksi Kampus
Perjalanan Nurul dimulai dari seleksi internal yang digelar bertepatan dengan Milad Unismuh. Ia kemudian mengikuti kompetisi MTQ tingkat universitas pada 14 Juni. Tahap selanjutnya berlangsung pada 21–23 Juli melalui penilaian lanjutan oleh tim pembina, termasuk Ustadz Ghozali dan para pembina lainnya.
Memasuki Pra Nasional, penilaian dilakukan secara digital melalui pengiriman rekaman video. Pada 26 Juli, Nurul ditetapkan sebagai salah satu delegasi resmi Unismuh untuk tampil di tingkat nasional.
Menjelang keberangkatan, Nurul menjalani pembinaan intensif bersama Ustadz Guzali. Latihan meliputi pendalaman materi, penguatan intonasi, pengolahan suara, hingga perbaikan gestur dan teknis penampilan.
Kendati demikian, proses persiapan tidak sepenuhnya berjalan mulus. Perbedaan jadwal dan jarak menjadi tantangan tersendiri bagi Nurul dan tim pembina. “Beberapa sesi latihan tidak dapat dimaksimalkan, tetapi semua tetap dijalani dengan komitmen,” kata Nurul dalam wawancara di Kampus Unismuh, pada Senin, 17 November 2025.
Dukungan Penuh dari Pembina dan Kampus
Nurul menyampaikan apresiasi kepada para pembina yang mendampinginya sejak tahap awal hingga keberangkatan ke Banjarmasin.
“Bimbingan dan dukungan dari Ustadz Al-Ghazali, Ustadz Zainal, Ustadz Syam, Ustadz Abdillah, dan Bunda Nurhidayah sangat berarti. Bahkan dalam pendanaan, mereka ikut membantu hingga keberangkatan saya bisa terlaksana,” ujarnya.
Para pembina menilai ketekunan dan konsistensi Nurul menjadi faktor utama keberhasilannya. Mereka menegaskan bahwa prestasi mahasiswa tidak hanya lahir dari ranah akademik, melainkan juga dari berbagai kompetisi keagamaan seperti MTQ, MHQ, MTQ Tartil, serta Lomba Cerdas Cermat Keislaman. Keberadaan wadah pembinaan seperti UKM keagamaan dan pusat prestasi dianggap penting untuk melahirkan generasi unggul.
Pengalaman Berharga di Tingkat Nasional
Mengikuti kompetisi nasional untuk pertama kalinya menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Nurul. Ia bertemu dengan para peserta terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Alih-alih terintimidasi, ia melihat ajang tersebut sebagai ruang belajar dan refleksi diri.
Pada tingkat nasional, panitia mengusung tema “Mewujudkan Kehidupan Harmonis di Tengah Keberagaman dalam Perspektif Al-Qur’an.” Dalam penampilannya, Nurul menekankan bahwa keragaman suku, bahasa, budaya, dan agama merupakan anugerah Allah. Merujuk QS Al-Hujurat:13 dan Ar-Rum:22 serta sejumlah hadis, ia menegaskan bahwa perbedaan dapat menjadi perekat bangsa bila dikelola berdasarkan nilai-nilai Qur’ani.
Keberhasilan Nurul di MTQ Mahasiswa Nasional 2025 menambah deretan prestasi Unismuh pada ajang nasional. Kehadirannya di panggung nasional bersama delegasi dari universitas besar menunjukkan bahwa perguruan tinggi di Kawasan Timur Indonesia memiliki potensi dan daya saing yang kuat.
Prestasi ini sekaligus mengukuhkan posisi Unismuh sebagai institusi yang aktif membina mahasiswa dalam bidang akademik maupun keislaman. Kampus terus berupaya melahirkan generasi berkarakter, berprestasi, dan berkontribusi bagi bangsa.

