UNISMUH.AC.ID, GOWA– Suasana ceria pagi itu terlihat di sudut Lapangan Syekh Yusuf. Di bawah naungan pepohonan rindang, puluhan anak duduk rapi sambil memegang buku bergambar. Tawa kecil terdengar setiap kali para relawan literasi membacakan dongeng dengan penuh ekspresi.
Kegiatan bertajuk “Lapak Baca” ini merupakan bagian dari rangkaian Kolaborasi Aksi: Gerakan Bersama untuk Perda Literasi Gowa. Program ini digagas oleh Kelompok XXVI Kuliah Kerja Profesi Pengabdian Masyarakat (KKP-PM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) bekerja sama dengan Rumah Belajar Kita (RAKIT), serta berkolaborasi dengan berbagai komunitas, organisasi, dan taman bacaan masyarakat (TBM) yang peduli terhadap gerakan literasi.
Ruang Belajar Alternatif
Lapak Baca dihadirkan sebagai ruang belajar alternatif bagi anak-anak di Gowa. Melalui kegiatan membaca bersama, permainan edukatif, dan menggambar bertema literasi, anak-anak diajak mengenal dunia buku dengan cara yang menyenangkan. Bagi mahasiswa KKP, kegiatan ini menjadi wujud nyata pengabdian kepada masyarakat yang memberi dampak langsung bagi lingkungan sekitar.
Pengelola RAKIT, M. Galang Pratama, menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah kecil menumbuhkan kecintaan terhadap buku sejak dini.
“Lapak baca ini bukan hanya tentang buku, tapi juga tentang membangun pengalaman belajar yang positif. Kami ingin anak-anak melihat membaca sebagai kegiatan yang seru, bukan membosankan,” ujar Galang.
Kolaborasi dan Antusiasme
Ketua Kelompok KKP XXVI, Arfan Fadillah mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Unismuh Makassar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Whaatshaap, Ahad 9 November 2025 menyampaikan apresiasi atas keterlibatan berbagai komunitas serta antusiasme anak-anak yang hadir.
“Kami bersyukur dapat berkolaborasi dengan banyak pihak dalam kegiatan ini. Anak-anak adalah masa depan literasi, dan kegiatan seperti ini bisa menjadi langkah kecil menuju perubahan besar,” ungkapnya.
Para relawan literasi pun mengajak anak-anak bermain sambil belajar melalui kegiatan membaca bersama. Selain menumbuhkan minat baca, aktivitas ini juga melatih kepercayaan diri anak-anak dalam berinteraksi.
Literasi di Ruang Publik
Salah satu orang tua peserta, Ibu Nurmi, mengaku senang anak-anaknya bisa mengikuti kegiatan tersebut.
“Anak-anak sangat antusias. Mereka jarang punya kesempatan membaca di ruang terbuka seperti ini. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan supaya anak-anak makin suka membaca,” tuturnya dengan senyum.
Kegiatan Lapak Baca menjadi simbol bahwa literasi bisa hadir di mana saja—bukan hanya di ruang kelas, tetapi juga di taman, lapangan, dan ruang publik lainnya. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, komunitas, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi gerakan literasi di Gowa dan daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan.

