November 6, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA KAMPUS

Mahasiswa KKP-PM FISIP Unismuh Gelar Diskusi Publik Bahas Perda Literasi

UNISMUH.AC.ID, GOWA — Upaya memperkuat budaya literasi di Kabupaten Gowa terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Kelompok XXVI Kuliah Kerja Profesi Pengabdian Masyarakat (KKP-PM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Makassar menggelar Diskusi Publik bertajuk “Perda Literasi Sebagai Langkah Strategis Menuju Masyarakat Gowa Cerdas dan Berdaya Saing”, Rabu 5 November 2025.

Bertempat di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan pemerintah daerah dalam membahas urgensi Peraturan Daerah (Perda) Literasi sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia di era digital.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III FISIP Unismuh Makassar, Dr. Nur Wahid, S.Sos., M.Si. Dengan mengetuk meja tiga kali, ia menandai dimulainya diskusi publik yang dihadiri berbagai unsur masyarakat dan civitas akademika.

Dalam sambutannya, Dr. Nur Wahid menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa yang mengangkat tema strategis dan relevan dengan kondisi sosial masyarakat saat ini.

“Literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, mengolah, dan menyebarkan pengetahuan secara kritis. Mahasiswa harus menjadi pelopor gerakan literasi yang mampu mencerdaskan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan semacam ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu akademik ke dalam praktik sosial di masyarakat.

Diskusi menghadirkan dua narasumber utama, yakni Drs. Mustamin Raga, M.Si., Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gowa, serta Prof. Dr. Tuti Bahfiarti, S.Sos., M.Si., Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.

Prof. Tuti menekankan pentingnya Perda Literasi sebagai payung hukum yang memastikan keberlanjutan gerakan literasi di tingkat daerah.

“Gowa memiliki tingkat partisipasi literasi yang tinggi di Sulawesi Selatan. Karena itu, keberadaan Perda menjadi sangat penting sebagai landasan hukum dan jaminan bagi penyelenggaraan perpustakaan serta taman bacaan masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, Perda Literasi tidak hanya mengatur mekanisme, tetapi juga memberikan pedoman dan dukungan bagi pegiat literasi untuk mengembangkan program dan layanan yang berkelanjutan.

Sementara itu, Mustamin Raga menyoroti keterkaitan antara tingkat literasi dan kesejahteraan masyarakat.

“Literasi adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Semakin tinggi literasi, semakin terbuka peluang pendidikan, pekerjaan, dan kewirausahaan,” tuturnya.

Sebagai inisiator kegiatan, Arfan Fadillah, Ketua KKP-PM FISIP Unismuh Kelompok XXVI, menjelaskan bahwa diskusi publik ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa untuk memperkuat potensi masyarakat berbasis literasi.

“Kami ingin menghubungkan gagasan akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat. Hasil diskusi ini kami harapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Gowa dalam memperkuat kebijakan literasi,” ungkapnya.

Muh. Randhy Akbar, S.IP., M.Si., selaku dosen pembimbing, turut mengapresiasi semangat mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan edukatif yang berdampak sosial.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa mahasiswa Unismuh tidak hanya berteori, tetapi juga hadir memberikan kontribusi nyata. Literasi adalah modal utama membangun bangsa,” ujarnya.

Suasana diskusi berlangsung hangat dan interaktif. Peserta yang terdiri dari mahasiswa, guru, pegiat literasi, hingga masyarakat umum tampak antusias memberikan pandangan dan pertanyaan. Dukungan juga datang dari Bupati Gowa Hj. Sitti Husniah Talenrang, S.E., M.M., dan Wakil Bupati Ir. H. Darmawangsyah Muin, yang menyambut baik inisiatif mahasiswa Unismuh dalam memperkuat budaya literasi.

Sebagai tindak lanjut, para pegiat literasi dan akademisi berkomitmen untuk terus mendorong implementasi Perda Literasi di Kabupaten Gowa.

“Diskusi ini adalah awal dari perjalanan panjang. Semoga semangat literasi terus tumbuh di setiap lapisan masyarakat,” tutup Arfan Fadillah penuh harap.