UNIMSUH.AC.ID, MAKASSAR — Balai Sidang Muktamar ke-47 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Senin, 29 September 2025, menjadi saksi lahirnya profesor baru. Dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa, Prof. Dr. Agustan S., M.Pd. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Pendidikan Matematika.
Agustan dikukuhkan dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa, bersama empat Guru Besar Unismuh lainnya. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Hj. Kasifah, M.P (Ilmu Kesuburan Tanah Pertanian dan Lingkungan), Prof. Hartono Bancong, S.Pd., M.Pd., Ph.D (Eksperimen Pembelajaran Fisika), Prof. Dr. Rukli, M.Pd (Evaluasi Pendidikan), dan Prof. Dr. Asriati, S.E., M.Si (Ilmu Ekonomi).
Suasana haru dan bangga mengiringi prosesi yang dihadiri ribuan sivitas akademika, pimpinan perguruan tinggi, serta tamu undangan. Surat Keputusan pengangkatan dibacakan Wakil Rektor II Unismuh, Prof. Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., sementara biodata akademik diperkenalkan oleh Wakil Rektor I, Prof. Andi Sukri Syamsuri.
Menumbuhkan Guru Reflektif
Dalam pidato pengukuhannya, Agustan mengangkat tema: “Eksplorasi Strategi Pemecahan Masalah Berdasarkan Gaya Kognitif untuk Menumbuhkan Kemampuan Komunikasi-Reflektif Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika.”
Ia menekankan bahwa pendidikan abad ke-21 menuntut guru bukan sekadar pengajar rumus, tetapi fasilitator berpikir kritis dan reflektif. Penelitiannya menemukan perbedaan strategi antara mahasiswa dengan gaya kognitif field-independent (FI) yang lebih analitis, dan field-dependent (FD) yang cenderung kontekstual.
“Calon guru harus mampu merefleksikan langkah-langkah pemecahan masalah, bukan hanya memberi jawaban benar. Dari situlah lahir kemampuan menuntun murid dengan lebih adaptif,” ujarnya.
Rekam Jejak Akademik
Lahir di Ujung Pandang, pada 1983, Agustan menempuh pendidikan D2 PGSD/MI di STAIN Watampone (2005), S1 Pendidikan Matematika di STKIP Muhammadiyah Bone (2007), S2 (2012), dan meraih doktor Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Surabaya (2017).
Kariernya menanjak dari asisten ahli (2007), lektor (2015), hingga lektor kepala (2022). Akhir 2024, ia resmi meraih jabatan akademik tertinggi sebagai profesor. Kini ia aktif mengajar di Program Magister Pendidikan Dasar Pascasarjana Unismuh.
Di bidang penelitian, Agustan mencatatkan lebih dari 135 publikasi, 20 di antaranya terindeks Scopus, dengan H-index 7. Artikelnya membentang dari Pakistan Journal of Life and Social Sciences hingga ICIC Express Letters. Ia juga menulis buku Metodologi Penelitian Kuantitatif (edisi 2025).
Tak berhenti di ruang kelas, Agustan terlibat dalam proyek internasional tentang keterampilan berpikir kreatif dan komunikasi matematika siswa di Indonesia dan Malaysia. Ia juga memimpin penelitian DRTPM Kemenristekdikti (2022) untuk mengembangkan bahan ajar berbasis saintifik.
Tanggung Jawab Akademik
Rektor Unismuh, Dr. Abdul Rakhim Nanda, menegaskan bahwa pengukuhan guru besar bukan sekadar penghargaan pribadi. “Profesor itu hampir sama dengan kiai. Ada kehormatan sekaligus tanggung jawab besar. Harus jadi inspirasi bagi dosen muda dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Bagi Agustan, gelar profesor bukan garis akhir. “Ini awal dari amanah baru. Tugas kita adalah melahirkan guru-guru reflektif yang mampu menyiapkan generasi kritis dan adaptif,” ucapnya menutup pidato.