August 9, 2025
JL. SULTAN ALAUDDIN NO. 259, Kec. Rappocini, Gunung Sari, Kota Makassar, 90221
BERITA UTAMA

PKM BIMA Kemendiktisaintek Unismuh Makassar Latih KTH Rimba Lestari Produksi Kopi Cold Brew dan Drip Bag

UNISMUH.AC.ID, GOWA — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melalui Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Bantuan Inovasi dan Manajemen Aplikasi (BIMA) Kemendiktisaintek melatih Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Lestari di Desa Erelembang, Kabupaten Gowa. Pelatihan ini berfokus pada diversifikasi produk kopi lokal menjadi Cold Brew dan Drip Bag, sekaligus memperkuat pemasaran berbasis agroforestri. Jum’at 8 Agustus 2025

Kegiatan yang dihadiri puluhan anggota KTH, perwakilan pemerintah desa, dan tokoh masyarakat ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam mengolah kopi bernilai jual tinggi. Tim PKM Unismuh Makassar diketuai Rahmat Ariandi, S.Hut., M.Hut., beranggotakan Ir. Jauhar Mukti, S.Hut., M.Hut., IPM, dan Muh. Ikmal Saleh, S.P., M.Si, serta tiga mahasiswa Fakultas Pertanian.

Rahmat Ariandi menjelaskan, pelatihan ini tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan SDG 15 (Ekosistem Darat).
“Kopi Erelembang jangan hanya dijual mentah dengan harga murah. Dengan Cold Brew dan Drip Bag, nilainya bisa meningkat, petani mendapat tambahan pendapatan, lingkungan terjaga, dan identitas kopi lokal semakin kuat di pasar,” ujarnya.

Program ini, lanjut Rahmat, sekaligus berkontribusi pada Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, di antaranya IKU 2 (pengalaman mahasiswa di luar kampus) dan IKU 5 (pemanfaatan hasil kerja dosen oleh masyarakat). Dari perspektif Asta Cita, kegiatan ini mendorong kemandirian bangsa lewat penguatan ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal.

“Ini baru langkah awal. Target kami membantu KTH mendapat sertifikasi produk, memperluas pemasaran digital, dan membangun manajemen usaha yang profesional dan berkelanjutan,” katanya.

Pelatihan juga menghadirkan demonstrasi pembuatan Cold Brew dan Drip Bag khas Erelembang. Jauhar Mukti membimbing peserta mulai dari pemilihan biji, proses sangrai, penggilingan, hingga pengemasan. Sementara itu, Muh. Ikmal Saleh memaparkan strategi penjualan berbasis media sosial dan e-commerce, dengan penekanan pada pentingnya branding sebelum memasuki pasar yang lebih luas.

Ketua KTH Rimba Lestari, Nanji Alle, menyebut pelatihan ini membuka wawasan baru bagi petani. “Selama ini kami hanya menjual kopi mentah dengan harga murah. Cold Brew dan Drip Bag belum pernah ada di Gowa. Ini peluang besar, apalagi jika disertai dukungan peralatan,” ujarnya. Hal senada diungkapkan perwakilan Desa Erelembang, Arfan, yang menilai program ini strategis karena memanfaatkan kekayaan kopi robusta dan arabika yang tumbuh di lokasi yang sama.

Melalui sinergi perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, kopi Erelembang diharapkan mampu menembus pasar lebih luas. Tidak hanya menggerakkan ekonomi desa, tetapi juga menjadikan kopi lokal sebagai produk unggulan daerah yang berdaya saing tinggi.