UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR — Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menggelar agenda tahunan dalam proses regenerasi kepemimpinan mahasiswa, yakni Debat Kandidat Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen periode 2025–2026. Kegiatan berlangsung di Mini Hall lantai 8 Gedung FEB, Kamis 10 Juli 2025 dan menjadi panggung gagasan sekaligus cerminan budaya demokrasi kampus yang sehat.
Debat ini merupakan bagian dari rangkaian pemilihan ketua baru yang akan menggantikan Andi Fairus Nisam, Ketua HMJ Manajemen periode sebelumnya. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, disusul menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HMJ Manajemen. Suasana berlangsung khidmat namun penuh semangat partisipatif.
Turut hadir pimpinan fakultas, dosen, fungsionaris lembaga mahasiswa, serta mahasiswa dari berbagai angkatan. Dekan FEB Unismuh, Dr. Edi Jusriadi, SE., MM, secara resmi membuka acara setelah rangkaian sambutan oleh Ketua Prodi Manajemen Nasrullah, SE., MM, dan Wakil Dekan III Abdul Muttalib. Ketua KPU Mahasiswa, Muh. Ilham, dalam sambutannya menegaskan pentingnya proses demokrasi kampus sebagai sarana pendidikan karakter dan kepemimpinan.
Dua Kandidat, Dua Karakter Kepemimpinan
Debat menghadirkan dua calon ketua HMJ Manajemen yang menawarkan gagasan strategis serta program unggulan untuk menjawab tantangan zaman.
Kandidat 01, Ibnu Saputra, mengusung visi menjadikan HMJ Manajemen sebagai ruang tumbuh yang adaptif, inklusif, dan peduli pada realitas sosial. Program yang ditawarkan mencakup pemanfaatan teknologi, peningkatan kapasitas mahasiswa, serta penguatan kerja sosial berbasis masyarakat.
Kandidat 02, Andriasyah Laksono Putra, mempresentasikan visi menjadikan HMJ Manajemen unggul secara intelektual dan etis, dengan pendekatan kepemimpinan yang profesional. Ia menekankan pentingnya budaya diskusi, pelatihan berkelanjutan, serta kolaborasi dengan alumni dan mitra eksternal kampus.
Debat Dinamis dan Berbasis Isu Strategis
Forum berlangsung dinamis, diwarnai antusiasme mahasiswa yang menyimak dengan serius paparan program kedua kandidat. Isu-isu strategis seperti integrasi teknologi dalam organisasi, inovasi program sosial, serta penguatan jejaring alumni menjadi sorotan utama.
Sesi tanya jawab menjadi momentum penting dalam menguji kecakapan argumentasi dan kedalaman visi para kandidat. Pertanyaan datang dari panelis yang terdiri dari Dekan, Ketua Prodi, Wakil Dekan III, Ketua BEM FEB Awal Syam, serta mahasiswa dari berbagai angkatan. Para kandidat ditantang untuk menawarkan solusi konkret atas perubahan perilaku mahasiswa, kepemimpinan inklusif, serta relevansi program kerja HMJ terhadap kebutuhan kampus dan masyarakat.
Kegiatan debat ini mendapat respons positif dari seluruh peserta. Para dosen, alumni, dan mahasiswa memaknai forum ini sebagai ruang pendidikan demokrasi yang substansial dan partisipatif. Selain menjadi ajang pemilihan, debat juga membuka ruang kontestasi gagasan dan pertarungan visi yang memperkaya ekosistem organisasi mahasiswa.
Harapan Pimpinan Fakultas
Ketua Prodi Manajemen, Nasrullah, SE., MM, menekankan pentingnya debat sebagai sarana mengasah nalar kritis dan kemampuan organisasi mahasiswa. Ia berharap pemimpin yang terpilih mampu menjalankan program secara konsisten dan berdampak positif.
Sementara itu, Wakil Dekan III FEB, Abdul Muttalib, mengingatkan bahwa demokrasi kampus harus dijalankan dengan objektif dan rasional. “Mahasiswa harus memilih berdasarkan gagasan, bukan sekadar popularitas,” ujarnya.
Dekan FEB, Dr. Edi Jusriadi, dalam sambutan pembukaan menyebut debat ini sebagai momentum penting untuk mencetak pemimpin yang tangguh dan inovatif. Ketua KPU Mahasiswa, Muh. Ilham, juga menegaskan bahwa proses ini merupakan bagian dari demokrasi sehat dan pendidikan politik yang esensial di kalangan mahasiswa.
Debat Kandidat Ketua HMJ Manajemen FEB Unismuh Makassar bukan sekadar prosesi seremonial, melainkan arena pertumbuhan budaya intelektual, partisipatif, dan transformatif. Diharapkan, proses ini melahirkan pemimpin muda yang visioner, inklusif, dan siap membawa organisasi mahasiswa ke arah yang lebih adaptif dan relevan terhadap tantangan zaman.